Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Bendung Penyebaran Hoaks, AJI Kediri Bekali 25 Jurnalis dengan Training Prebunking

Berbagai informasi bohong terus tersebar di dunia digital, mulai dari grup WhatsApp keluarga hingga situs-situs online. Merespons hal ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kediri bersama Google News Initiative (GNI) menggelar Training Prebunking.AJI Kediri melaksanakan training itu pada 24-25 Februari 2024 di Hotel Lotus, Kota Kediri. Dalam kegiatan tersebut, ada 25 jurnalis di Kediri Raya, mulai dari Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Jombang yang mendapatkan bekal pengetahuan tentang Prebunking.“Informasi simpang siur masih banyak berseliweran. Jumlahnya semakin meningkat pada saat pilpres dan pemilu. Menyebabkan publik tidak tahu mana informasi yang akurat dan yang disinformasi,” ujar Danu Sukendro, Ketua AJI Kediri.Berdasarkan catatan Kementerian Kominfo, selama 2023 ada 1.615 konten isu hoaks yang sudah ditangani. Dalam membendung hoaks, jurnalis perlu melakukan pemeriksaan fakta. Perlu diketahui, dalam pemeriksaan fakta ada istilah prebunking dan debunking.Prebunking adalah proses membongkar kebohongan, taktik, atau sumber sebelum informasi keliru tersebar. Sedangkan debunking adalah proses membongkar kebohongan, taktik, atau sumber setelah informasi keliru tersebar."Mereka dibekali teori prebunking, misinformasi dari masa ke masa. Serta memetakan mis/disinformasi bertema politik untuk mengetahui anatomi manipulasi informasi dan cara membuat konten prebunking," ucap Danu.Danu menjelaskan, maraknya produksi hoaks tidak lepas dari revolusi digital. Di Indonesia, pengguna internet mengalami lonjakan yang sangat tinggi. Data Hoisuite We Are Social pada 2023 menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 212 juta atau 77 persen dari 276 juta penduduk Indonesia. Sementara, pengguna media sosial mencapai 167 juta atau 67 persen dari penduduk Indonesia.[caption id="attachment_69948" align=aligncenter width=1280]penyebaran-hoaks-aji-kediri-bekali-25-jurnalis-prebunking-2 Suasana training prebunking oleh AJI Kediri dan Google News Initiative/Foto: Dok. AJI Kediri[/caption]“Di pelatihan ini, kami mengharapkan peran dari awak media di Kediri, Tulungagung, Jombang, Trenggalek, dan Blitar aktif untuk mencegah menyebarnya informasi palsu,” kata Danu.Pemimpin Redaksi (Pemred) Kabar Trenggalek itu menyampaikan, training ini bertujuan untuk membantu jurnalis menghasilkan jurnalisme berkualitas tinggi. Ada berbagai tools yang bisa digunakan untuk membantu jurnalis dalam memerangi misinformasi dan disinformasi."Pelatihan ini diisi dua trainer yakni Andre Yuris dan Arsito Hidayatullah. Keduanya mengisi materi tentang memahami misinformasi dan disinformasi, teknik cek fakta, verifikasi informasi, fact-checking tools, dan terakhir adalah menyebarkan konten prebunking," terang Danu.Menurut Arsito Hidayatullah, pelatihan prebunking ini diperlukan karena jurnalis bisa berperan aktif melakukan pencegahan terjadinya kesalahan informasi. Ia juga menyebut fungsi prebunking seperti vaksin untuk mencegah virus.“Pelatihan ini bukan lagi untuk memadamkan api tapi mencegah hoaks agar tidak menyebar luas,” terang redaktur suara.com itu.Dari training ini, Arsito berharap tersedia sarana bagi kalangan jurnalis untuk memahami materi prebunking untuk melawan mis-disinformasi. Kemudian mendorong jurnalis membuat konten prebunking di newsroom mereka. Serta, menyebarkan materi prebunking kepada jurnalis agar dapat disebarluaskan terutama menghadapi tahun politik 2024.Semua peserta antusias mengikuti kegiatan yang digelar dua hari tersebut. Elsa Dira, wartawan radio di Kediri mengaku, senang bisa mendapatkan ilmu baru tentang prebunking.“Tugas kita (sebagai jurnalis, Red) semakin berat karena produksi hoaks terus bertambah. Dari pelatihan ini saya menjadi tahu cara membongkar informasi yang tidak benar,” ungkap wartawan Tas FM Kediri ini.Elsa berharap pelatihan seperti ini bisa melibatkan lebih banyak jurnalis di daerah. Sehingga setiap jurnalis sudah memiliki bekal untuk memerangi misinformasi dan disinformasi.Perlu diketahui, tahun 2024 AJI Indonesia berkolaborasi dengan Google News Initiative menyelenggarakan Training prebunking di 5 kota di Indonesia. Kediri menjadi salah satu daerah yang kini menjadi lokasi untuk pelaksanaan training prebunking.