Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Begini Tips Membuat Reyeng Bambu yang Kuat dan Rapi ala Pengrajin Watulimo

  • 16 Jun 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Tips lengkap membuat reyeng bambu ukuran sedang

    • Teknik penyusunan gigi reyeng agar tidak salah urutan

    • Cara efisien produksi reyeng hingga 300 biji per gelondong

    KBRT Reyeng bambu menjadi produk anyaman khas yang banyak dibuat ibu rumah tangga di Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Selain bisa dijadikan aktivitas sambilan, kerajinan ini juga menghasilkan cuan. Sri, salah satu pengrajin reyeng berpengalaman, membagikan tips dan teknik pembuatan reyeng agar hasilnya kuat dan rapi.

    Apa itu reyeng? Reyeng adalah alat dari bambu berbentuk seperti jepitan besar yang biasanya digunakan untuk mengikat atau menjepit berbagai bahan. Proses pembuatannya cukup rumit, namun bisa dipelajari dengan mudah jika memahami urutan dan tekniknya.

    Berikut tips dari Sri untuk membuat reyeng ukuran sedang (27 cm x 8,5 cm):

    Gunakan Empat Ukuran Bambu

    • 35 cm: untuk gigi panjang (4 batang)

    • 20 cm: untuk gigi pendek (5 batang)

    • 25 cm: untuk gigi kancingan (1 batang per reyeng)

    • 80 cm: untuk iratan (2 batang per reyeng)

    Rakit Gigi Reyeng dengan Urutan Tepat

    Rakitan reyeng bambu milik warga watulimo. KBRT/Mirza

    Rakitan awal terdiri dari:

    • Empat gigi panjang disusun secara vertikal

    • Lima gigi pendek disusun horizontal, menumpuk di atas gigi panjang

      ADVERTISEMENT
      Migunani
    • Satu gigi kancingan disisipkan di tengah-tengah gigi pendek sebagai penguat

    “Penyusunannya juga perlu diperhatikan, kalau penyusunan rakitan itu terbalik itu tidak bisa dianyam,” jelas Sri, Rabu (11/6/2025).

    Perhatikan Posisi Gigi Bawah

    Tips utama dari Sri: gigi vertikal bagian kiri bawah harus berada di atas gigi horizontal bagian kiri. Posisi itu harus tepat agar anyaman tidak rusak saat ditekuk dan dirapikan.

    Anyam dengan Iratan Mengelilingi Rakitan

    • Gunakan dua iratan panjang untuk mengikat seluruh rakitan

    • Setelah iratan terpasang, tambahkan kancingan di atasnya sebagai pengunci akhir agar reyeng tidak mudah lepas

    Produksi Bagian Secara Terpisah untuk Efisiensi

    “Kalau saya biasanya buat gigi dulu seratus, kemudian iratannya seratus, baru setelah itu saya rakit dan anyam,” ungkap Sri.

    Dengan metode ini, pengrajin bisa menghemat waktu dan membuat banyak reyeng sekaligus. Dalam satu gelondong bambu (12 meter), Sri bisa membuat sekitar 300 biji reyeng, dan dalam sebulan bisa menghabiskan enam gelondong bambu.

    Gunakan Alat Cetakan dan Pilih Bambu yang Tepat

    Cetakan reyeng milik warga watulimo. KBRT/Mirza

    Pengrajin memakai alat cetakan reyeng untuk merakit sesuai ukuran standar. Bambu juga tidak boleh terlalu kering atau terlalu basah.

    “Kalau basah ya dijemur, kalau kering saya rendam dulu. Soalnya nanti gampang patah kalau terlalu kering,” jelas Sri.

    Proses Paling Lama: Membuat Iratan

    Membuat iratan membutuhkan ketelatenan karena harus tipis dan lentur agar tidak patah saat dianyam.

    “Yang paling lama itu buat iratannya, harus tipis. Kalau menganyam ya paling satu dua menit jadi,” tambahnya.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz