KBRT - Berbeda dengan jenis dagangan lain yang biasanya sepi saat musim hujan, penjualan kerupuk justru mengalami peningkatan. Hal ini dirasakan Yayuk (37), penjual kerupuk di Pasar Sebo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
“Penjualan musim hujan malah bagus, lebih ramai,” ujar Yayuk saat ditemui di lapaknya.
Menurut Yayuk, selama 10 tahun berdagang, ia melihat pola konsumsi camilan masyarakat meningkat di musim hujan. Berbeda saat musim panas, ketika penjualan kerupuk cenderung menurun.
“Kalau di musim hujan itu tingkat ngemil masyarakatnya naik, beda dengan musim panas, kalau musim panas penjualan berkurang,” jelasnya.
Yayuk menyebut, omzet jualan kerupuknya saat musim hujan bisa naik hingga dua kali lipat dibanding hari biasa. Dalam sehari, ia bisa menjual rata-rata hingga satu kuintal kerupuk.
“Kalau musim hujan itu penjualan naik sampai dua kali lipat,” ujarnya.
Lapak kerupuk milik Yayuk menyediakan berbagai jenis kerupuk seperti kerupuk udang, kerupuk kali, kerupuk uyel, kerupuk tahu, dan lainnya. Ia tidak mematok minimal pembelian, melayani pembeli eceran sesuai kebutuhan.
“Di sini saya sistem jualnya tergantung pembeli mau beli berapa, misal lima ribu, sepuluh ribu tetap saya layani,” terangnya.
Selain melayani pembeli eceran, Yayuk juga menerima pesanan partai besar untuk keperluan hajatan. Namun, saat musim hajatan, menurutnya pengunjung pasar biasanya cenderung berkurang.
“Saya juga sering melayani orang hajatan, tapi biasanya kalau musim hajatan pembeli di pasar itu sepi,” ungkapnya.
Tidak hanya berjualan di Pasar Sebo, Yayuk juga membuka lapak di Pasar Watulimo pada hari-hari tertentu. Namun, ia selalu libur pada hari pasaran Legi.
“Saya itu setiap hari jualan, kalau di Sebo itu Wage dan Pahing. Selain itu di Pasar Watulimo. Kalau Legi libur,” jelasnya.
Sebagai pedagang kecil, Yayuk berharap dagangannya bisa semakin laris. Ia juga berharap pemerintah dapat memperbaiki fasilitas di Pasar Sebo agar pengunjung semakin ramai.
“Semoga pasarnya bisa lebih bagus lagi supaya pengunjung di sini semakin ramai,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz