Banjir di Trenggalek Akibatkan Jembatan Penghubung ke Ponorogo Ambrol
Kabar Trenggalek - Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir di berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek. Salah satunya, banjir di Kecamatan Pule, yang mengakibatkan jembatan penghubung ke ponorogo ambrol, Sabtu (01/01/2022).Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, melaporkan lokasi banjir di RT. 08 RW. 03 Dusun Krajan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pule, Trenggalek. Banjir tersebut terjadi pukul 15.30 WIB pada Sabtu, 1 Januari 2022.Menurut laporan BPBD Trenggalek, pada pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB, wilayah Kecamatan Pule diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Tingginya intensitas hujan membuat aliran sungai menjadi deras. Akibatnya, Jembatan Darurat Sidomulyo ambrol.Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Tsunami di Selatan Jawa Timur, Mensos Risma Siapkan Lumbung Sosial di TrenggalekJembatan Darurat Sidomulyo menghubungkan Kecamatan Pule dengan Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Jembatan Darurat Sidomulyo ambrol karena tidak mampu menahan derasnya aliran sungai.BPBD Trenggalek menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di Desa Sidomulyo. Ambrolnya Jembatan Darurat Sidomulyo membuat kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa lewat.Tim Reaksi Cepat BPBD Trenggalek bersama relawan BPBD, TNI, Polri, Perangkat Desa Sidomulyo dan masyarakat Desa Sidomulyo melakukan pemantauan lokasi ambrolnya Jembatan Darurat Sidomulyo. Selain itu, BPBD Trenggalek juga memberi rambu peringatan dan menghimbau masyarakat untuk berhati - hati.[caption id="attachment_8277" align=aligncenter width=1080] Jembatan Darurat Sidomulyo, Trenggalek, penghubung ke Ponorogo ambrol/Foto: BPBD Trenggalek[/caption]Baca juga: BMKG Ingatkan Masyarakat Ada Potensi Gempa Besar di Selatan Jawa TimurSekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari, mengimbau kepada masyarakat Trenggalek agar tetap waspada dengan bencana yang disebabkan oleh curah hujan tinggi.“Kalau toh ada masyarakat yang dekat dengan rawan bencana longsor dan banjir ketika hujan deras, harus berada di lokasi yang aman,” ujar Tri.Tri mengatakan, potensi tanah longsor berada di 45 desa yang terletak di 10 kecamatan yang ada di Trenggalek. Titik rawan longsor itu berada di Kecamatan Panggul, Munjungan, Dongko, Pule, Kampak, Tugu, Watulimo, Bendungan, Trenggalek dan Durenan.“Adapun tanah longsor yang terjadi disebabkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di daerah pegunungan,” terang Tri.Menanggapi banyaknya daerah rawan bencana, BPBD Trenggalek membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di daerah rawan bencana untuk meminimalisasi risiko bencana tersebut.Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang BENCANA
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow