KBRT – Nelayan Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, menemukan bangkai kapal yang mengapung di perairan Teluk Prigi, Kamis (03/07/2025). Temuan ini segera ditindaklanjuti oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, serta sejumlah instansi terkait.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Bayu Prasetyo, menyatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir tidak ada laporan kecelakaan laut yang melibatkan nelayan setempat. Atas dasar itu, tim SAR gabungan segera menuju titik koordinat yang dilaporkan oleh nelayan.
“Diduga kuat kapal tersebut adalah milik nelayan yang hilang dari Jember pada Jumat (27/06/2025),” ungkap Bayu.
Ciri-ciri kapal menunjukkan kesamaan dengan Kapal Sinar, yang sebelumnya dikabarkan hilang usai berangkat melaut dari Pantai Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Kapal tersebut ditemukan karam di sekitar area karang, sehingga menyulitkan proses pendekatan oleh petugas.
Tim SAR memilih mengelilingi lokasi kapal guna mencari kemungkinan keberadaan enam nelayan yang sebelumnya dinyatakan hilang.
“Dari pencarian kami tidak ada orang (korban) di sekitar kapal tersebut,” kata Bayu.
Komandan Tim Operasi Pencarian Pos Basarnas Trenggalek, Nuryono, menjelaskan bahwa fokus utama pencarian adalah menemukan korban.
“Kami fokus korbannya saja, apakah memungkinkan mengapung bersama kapalnya. Terkait evakuasi kapal bukan ranah kami,” jelasnya.
Saat ini, Basarnas masih menunggu instruksi lanjutan dari pimpinan, karena titik kejadian musibah (TKM) diketahui berada di wilayah perairan Jember.
“Kami menunggu perintah selanjutnya dari atasan, karena kronologi kejadian juga di perairan Jember. Sedangkan tugas kami menangani kondisi yang membahayakan jiwa manusia,” ujar Nuryono.
“Jadi sampai saat ini belum ada keputusan, hanya sebatas pemantauan atau pencarian,” pungkasnya.
Adapun enam nelayan yang dilaporkan hilang diketahui berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Jember. Dari Kecamatan Puger terdapat H. Tawi, Baroji, dan Wasito. Sementara dari Kecamatan Balung adalah Arif, Daim, dan Ahmad Basori.
Menurut keterangan pemilik kapal, para nelayan kemungkinan tertahan di laut akibat cuaca buruk dan angin kencang yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri