Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Angin Kencang Terjang Atap 3 Rumah Warga Trenggalek hingga Rusak

Kabupaten Trenggalek terus dilanda berbagai peristiwa bencana alam. Salah satunya angin kencang yang mengakibatkan atap rumah warga Trenggalek rusak, pada Selasa (31/01/2023).Informasi itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek. Lokasi angin kencang yaitu di RT. 11 RW. 03, Dusun Singgihan, Desa Masaran, Kecamatan Munjungan.Awalnya, wilayah Kecamatan Munjungan diguyur hujan dengan intensitas ringan-sedang pukul 04.00 WIB. Hujan itu mengakibatkan rumah milik 3 warga Munjungan, rusak pukul 04.30 WIB, dengan rincian sebagai berikut:Atap depan rumah Mbah Tukiyem roboh dengan panjang 5 meter lebar 1.5 meter, dengan kerugian -+ Rp 2.000.000Atap depan rumah Bu Yuyun rusak, dengan kerugian -+ Rp 500.000Atap depan rumah Bapak Koimun rusak, dengan kerugian -+ Rp 500.000Atas peristiwa tersebut, TRC BPBD, TNI, POLRI, pemerintah desa beserta masyarakat cek lokasi kejadian dan melaksanakkan kerja bakti.BPBD Trenggalek juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan mengantisipasi apabila terjadi bencana alam hujan dan disertai angin kencang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan cuaca di berbagai wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Oleh karena itu, BMKG memberi rekomendasi kepada pihak terkait sebagai berikut:

  1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
  3. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
  4. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
  6. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
  7. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui Website BMKG https://www.bmkg.go.id.