Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

9 Cara Menghindari Hoax Jelang Pemilu 2024, Saatnya Jadi Warganet Cerdas

Pemilihan umum atau Pemilu 2024 adalah momen penting bagi bangsa Indonesia. Namun, di tengah-tengah persaingan politik yang sengit, ada ancaman hoax yang bisa merusak demokrasi dan memecah belah masyarakat. Sehingga perlu diketahui cara menghindari hoax.

Perlu diketahui, melansir laman Kominfo Indonesia, hoax merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya atau juga bisa diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

Untuk bentuknya, hoax bisa sangat beragam. Seperti berita, foto, video, audio, atau meme yang mengandung kebohongan, fitnah, provokasi, atau ujaran kebencian, dan pesan berantai yang sering kita jumpai di group WhatsApp keluarga.

Hoax bisa berdampak negatif bagi pemilu, seperti menurunkan kualitas pemilih, merusak citra calon, mengganggu proses pemungutan dan penghitungan suara, atau bahkan memicu konflik sosial.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua sebagai warga negara yang cerdas dan bertanggung jawab untuk menghindari hoax jelang pemilu 2024.

Cara Mencegah Hoax Jelang Pemilu 2024

Berikut adalah sembilan cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari hoax jelang pemilu 2024 yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Jangan Mudah Percaya

Sebelum menerima atau menyebarkan informasi terkait pemilu, kita harus selalu mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Jangan mudah percaya dengan informasi yang bersifat sensasional, menggiring opini, atau mengandung unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

2. Gunakan Sumber Terpercaya

Kita harus mencari informasi dari sumber yang terpercaya, seperti media massa yang kredibel, lembaga survei yang independen, atau lembaga resmi yang berwenang, seperti KPU, Bawaslu, atau DKPP. Hindari sumber yang tidak jelas, seperti akun anonim, blog pribadi, atau pesan berantai dari grup WhatsApp.

3. Cek Fakta

Kita bisa menggunakan layanan cek fakta yang tersedia di internet, seperti cek fakta di Turn Back Hoax, atau Mafindo. Layanan cek fakta ini akan membantu kita memverifikasi informasi yang beredar dengan menggunakan metode jurnalistik, data, atau saksi.

Selain menggunakan cara itu, kita bisa mengeceknya dengan memasukan kata kunci berkaitan berita hoax yang kita dapat di pencarian Google.

Biasanya, jika berita itu benar maka ada media-media nasional dan lokal yang memberitakan. Namun, jika hoax biasanya tidak ada media terpercaya yang memberitakan.

4. Memperhatikan Konteks

Kita harus memperhatikan konteks informasi yang kita terima, seperti waktu, tempat, sumber, atau tujuan. Jangan sampai kita tertipu dengan informasi yang sudah kadaluarsa, tidak relevan, tidak akurat, atau dimanipulasi.

Misalnya, foto atau video yang diambil dari peristiwa lain, kutipan yang dipotong-potong, atau hasil survei yang tidak valid. Hal ini paling sering digunakan pembuat hoax.

5. Konfirmasi Langsung

Jika kita ragu dengan informasi yang kita terima, kita bisa mengkonfirmasinya langsung kepada pihak yang terkait, seperti tim sukses, partai politik, atau calon sendiri.

Kita bisa menghubungi mereka melalui media sosial, situs web, atau nomor telepon yang resmi. Jangan percaya dengan informasi yang berasal dari pihak ketiga yang tidak berwenang atau tidak bertanggung jawab.

6. Laporkan Hoax

Jika kita menemukan informasi yang terbukti hoax, kita bisa melaporkannya kepada pihak yang berwenang, seperti Bawaslu, Polri, atau Kominfo.

Kita bisa menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Bawaslu, yaitu Aplikasi Pengawasan Partisipatif (APPI) 3, untuk melaporkan informasi atau konten hoax dalam pemilu 2024. Kita juga bisa melaporkan hoax melalui situs web resmi, email, atau call center yang tersedia.

7. Jangan Menyebarkan Hoax

Jika kita sudah tahu bahwa informasi yang kita terima adalah hoax, kita tidak boleh menyebarkannya kepada orang lain, baik melalui media sosial, aplikasi percakapan, atau media lainnya.

Menyebarkan hoax adalah tindakan yang melanggar hukum dan bisa dikenakan sanksi pidana atau denda. Selain itu, menyebarkan hoax juga bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

8. Koreksi Hoax Jika Terlanjur Mengirim

Jika kita sudah menyebarkan hoax tanpa sadar, kita harus segera mengoreksinya dengan menyampaikan permintaan maaf dan informasi yang benar kepada orang yang kita kirimi hoax tersebut.

Kita juga bisa menghapus atau mengedit postingan hoax yang kita buat di media sosial atau aplikasi percakapan. Dengan begitu, kita bisa meminimalisir dampak negatif hoax yang kita sebarkan.

9. Edukasi Diri dan Orang Lain

Kita harus terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita tentang pentingnya menghindari hoax jelang pemilu 2024. Kita bisa membaca buku, artikel, atau materi edukasi yang berkaitan dengan pemilu, hoax, atau literasi media.

Kita juga bisa mengikuti webinar, workshop, atau diskusi yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga yang berkompeten di bidang tersebut.

Selain itu, kita juga bisa mengedukasi orang lain, seperti keluarga, teman, atau komunitas, tentang cara-cara menghindari hoax jelang pemilu 2024.

Pentingnya Mencegah Hoax Jelang Pemilu 2023

[caption id="attachment_57073" align=alignnone width=1280] Ilustrasi. Kedamaian masyarakat Indonesia dari pemilu damai dan jujur/Foto: Canva[/caption]

Pentingnya mencegah hoax jelang pemilu 2024 adalah untuk menjaga kualitas demokrasi, persatuan bangsa, dan stabilitas politik. Hoax adalah informasi palsu yang disebarkan dengan tujuan tertentu.

Seperti menguntungkan salah satu pihak, menjelekkan pihak lain, atau mengadu domba masyarakat. Hoax bisa berbentuk berita, foto, video, audio, atau meme yang mengandung kebohongan, fitnah, provokasi, atau ujaran kebencian.

Hoax juga bisa berdampak negatif bagi pemilu, seperti menurunkan kualitas pemilih, merusak citra calon, mengganggu proses pemungutan dan penghitungan suara, atau bahkan memicu konflik sosial.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua sebagai warga negara yang cerdas dan bertanggung jawab untuk menghindari hoax jelang pemilu 2024. Saatnya kita menjadi warganet yang cerdas dalam menyaring informasi.

Bahaya Hoax Jelang Pemilu 2024

Berita hoax adalah informasi palsu yang disebarkan dengan tujuan tertentu, seperti menguntungkan salah satu pihak, menjelekkan pihak lain, atau mengadu domba masyarakat.

Berita hoax bisa berbentuk berita, foto, video, audio, atau meme yang mengandung kebohongan, fitnah, provokasi, atau ujaran kebencian.

Berita hoax bisa berdampak buruk bagi masyarakat, baik secara sosial, politik, maupun kesehatan. Berdasarkan hasil pencarian web yang saya lakukan, berikut adalah beberapa dampak buruk berita hoax:

1. Memecah Belah Masyarakat

Berita hoax bisa menimbulkan perpecahan, permusuhan, atau konflik antara kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki pilihan, pandangan, atau identitas yang berbeda. Berita hoax bisa memanfaatkan isu-isu sensitif, seperti SARA, pemilu, atau pandemi, untuk menghasut atau memprovokasi masyarakat agar saling bermusuhan.

2. Mempengaruhi Opini Publik

Berita hoax bisa menimbulkan opini negatif, prasangka, atau stigma terhadap pihak-pihak tertentu, seperti calon pemimpin, tokoh masyarakat, atau kelompok minoritas. Berita hoax bisa merusak citra, reputasi, atau kredibilitas pihak-pihak tersebut di mata masyarakat.

3. Merugikan Masyarakat

Berita hoax bisa menipu, menyesatkan, atau merugikan masyarakat, baik secara materi, moral, maupun psikologis.

Berita hoax bisa memanfaatkan ketidaktahuan, ketakutan, atau keingintahuan masyarakat untuk mengajak mereka melakukan hal-hal yang merugikan. Seperti membeli produk palsu, mengikuti investasi bodong, atau mengabaikan protokol kesehatan.

4. Membuat Masyarakat Tidak Percaya Fakta

Berita hoax bisa membuat masyarakat bingung, ragu, atau tidak percaya terhadap informasi yang benar, valid, atau resmi. Berita hoax bisa mengaburkan batas antara fakta dan opini, serta menggiring masyarakat untuk mengikuti narasi atau agenda tertentu.

5. Mengganggu Kesehatan Mental

Berita hoax bisa mengganggu kesehatan mental masyarakat, seperti menimbulkan stres, kecemasan, depresi, atau trauma. Berita hoax bisa memicu respons fisiologis dan psikologis yang tidak sehat, seperti detak jantung tidak normal, tekanan darah tinggi, kurang percaya diri, atau merasa kesepian.

Demikian artikel tentang 9 cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari hoax jelang pemilu 2024. Semoga bermanfaat dan bisa membantu kita semua menjadi pemilih yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.