Pada 1 Desember 2023 ini, penulis ingin ikut serta memperingati Hari AIDS Sedunia. Cara memperingatinya dengan membagikan ulasan cara mencegah HIV/AIDS.
Cara mencegah penyakit itu sangat penting diketahui dan diajarkan pada orang tercinta, seperti sahabat dan keluarga, sebelum terlambat.
Tak hanya itu, penulis juga akan membagikan bagaimana langkah yang harus dilakukan jika ada orang terdekat yang terjangkit HIV/AIDS.
Selain melakukan pencegahan pada diri sendiri, hal ini juga perlu diketahui. Karena orang terjangkit HIV/AIDS rentan mendapat diskriminasi.
Serta, sulit mendapatkan hidup yang normal. Kondisi ini sangat miris. Untuk menghadapinya, kita tidak bisa hanya mengandalkan negara. Melainkan perlu keterlibatan masyarakat luas.
Perlu Anda ketahui, HIV/AIDS adalah salah satu penyakit paling mematikan dan menakutkan bagi manusia selain kanker dan tumor.
Berdasarkan laporan United Nation AIDS (UNAIDS), di tahun 2022 saja ada sekitar 39 juta penduduk dunia yang terjangkit HIV. Sementara, yang meninggal karena AIDS sekitar 230 ribu jiwa.
Daftar Isi [Show]
Apa itu HIV/AIDS?
[caption id="attachment_56847" align=alignnone width=1280] Mengenal apa itu HIV/AIDS yang terkenal berbahaya/Foto: Canva[/caption]Sebelum ke langkah pencegahan, sebaiknya kita mengenal apa itu HIV/AIDS. Sederhananya, HIV adalah sebuah virus yang menyebabkan penyakit AIDS.
Makanya, sering kali penulisan sering digandeng jadi "HIV/AIDS". Karena memang dua hal itu saling berkaitan.
Lebih lanjut, Novita Agustina dalam artikelnya di laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan. HIV ialah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
HIV merupakan virus yang menyerang sistem imunitas. Virus itu juga merusak dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi sel CD4. Tak hanya itu, HIV juga menyerang sel darah putih di dalam tubuh limfosit.
Dampak dari kerusakan dan lemahnya sistem kekebalan tubuh adalah mudah terjangkit berbagai penyakit.
Kendati, orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV tidak serta merta langsung sakit dan lesu. Di kondisi awal mereka tampak sehat dan belum tentu membutuhkan pengobatan.
Meski dalam jumlah "sedikit", virus itu bisa menular kepada orang lain. Yang paling umum terjadi lewat hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi dan orang berbagi penggunaan alat suntik dengan orang lain.
Lambat laun, virus HIV yang menjangkit seseorang bisa kian berdampak buruk. Pada fase "puncaknya", atau dalam istilah medis tahap terminal infeksi, adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Infeksi virus HIV dan AIDS pertama kali dilaporkan tahun 1981 pada orang dewasa dan anak tahun 1983.
Saat di fase AIDS ini tubuh sudah dalam kondisi paling lemah. Bahkan, tubuh sudah tidak bisa lagi melawan infeksi virus HIV. Harapan hidup pada orang yang di tahap AIDS ini juga rendah.
Yang membuat virus HIV mengerikan adalah virus ini bakal menjangkit inangnya seumur hidup. Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang manjur untuk menghilangkan virus HIV dalam tubuh manusia.
Namun, orang yang terkena HIV tetap mendapatkan harapan hidup dan bisa hidup normal. Dengan mengkonsumsi obat Profilaksis prapajanan (PrEP) HIV oral.
Meski obat itu tidak bisa membunuh virus HIB dalam tubuh manusia. Setidaknya bisa memperlambat pertumbuhan dan perkembang biakan virus dalam tubuh.
Penggunaan obat antiretroviral ini mendorong revolusi dalam pengobatan orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di seluruh dunia. Meskipun belum mampu menyembuhkan HIV secara menyeluruh.
Terapi obat antiretroviral menurunkan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup Orang Dengan HIV/AIDS, seb atau ODHA.
Sehingga, pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang menakutkan.
Cara Mencegah HIV/AIDS
[caption id="attachment_56845" align=alignnone width=1280] Memakai kondom saat berhubungan seksual salah satu cara mencegah HIV/AIDS/Foto: Canva[/caption]Ada cara untuk mencegah terjangkit HIV/AIDS. Tips ini penulis rangkum dari artikel di laman Rumah Sakit Ciputra dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
1. Hati-hati saat Seks
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah berhati-hati saat berhubungan seksual. Karena salah satu penularan paling riskan lewat hubungan seksual.
Cara paling bijak adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Karena penularan virus HIV bisa lewat sperma, cairan vagina, dan cairan anus.
Bahkan, peluang untuk tertular atau menularkan HIV semakin tinggi ketika sering bergonta-ganti pasangan seks.
Bersumber dari jurnal kesehatan internasional, menggunakan kondom saat berhubungan seks juga efektif mencegah penyakit HIV dan AIDS.
Pemakaian kondom dapat mengurangi risiko penyakit HIV dan AIDS sebesar 90%-95% saat digunakan secara konsisten. Gunakan kondom yang terbuat dari lateks atau bahan sintetis seperti poliuretan, karena tidak mudah robek sehingga efektif mencegah kehamilan dan penyakit kelamin.
Tak hanya HIV/AIDS, cara ini juga dapat mencegah terjadinya penularan sexually transmitted disease lainnya, seperti infeksi HPV dan penyakit gonore.
2. Hindari Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dapat mengganggu proses pengambilan keputusan Anda. Alkohol dan obat-obatan terlarang akan memengaruhi fungsi kognitif saat dikonsumsi.
Kondisi ini memicu Anda terlibat perilaku menyimpang yang meningkatkan peluang tertular atau menularkan penyakit HIV dan AIDS. Sebagai contoh, melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom dengan sembarang orang.
3. Jangan Berbagi Jarum Suntik
Berbagi jarum suntik dapat meningkatkan risiko Anda terinfeksi HIV dan AIDS. Virus HIV dapat bertahan hidup di jarum suntik bekas selama 42 hari, tergantung pada suhu dan faktor lainnya.
4. Minum Obat PrEP
Obat PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) merupakan kombinasi obat tenofovir dan emtricitabine. Efektifitas obat PrEP sebesar 99% dalam mengurangi risiko terkena HIV dan AIDS.
PrEP adalah oral yang di minum setiap hari untuk menurunkan kemungkinan tertular HIV. Anda membutuhkan obat ini jika:
- Pasangan Anda mengidap penyakit HIV dan AIDS.
- Aktif secara seksual dan sering bergonta-ganti pasangan seksual.
- Menggunakan jarum suntik secara bersamaan.
5. Minum Obat PEP
Obat PEP (Post Exposure Prophylaxis) juga termasuk dalam salah satu obat untuk menghindari penyakit HIV dan AIDS.
Penggunaan obat PEP biasanya setelah terjadi beberapa tindakan yang berisiko menyebabkan penyakit HIV dan AIDS. Misalnya, setelah berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang mungkin mengidap HIV dan AIDS.
Selain itu, tertusuk jarum suntik bekas pasien HIV atau menggunakan jarum suntik secara bersamaan. Anda perlu mengonsumsi obat ini dalam waktu 72 jam setelah melakukan tindakan berisiko.
Selanjutnya, Anda harus mengonsumsi obat ini selama 28 hari untuk pencegahan. Untuk lebih lanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli medis.
6. Hindari Kontak Langsung dengan Cairan Tubuh Orang Lain
Cara menghindari penyakit HIV dan AIDS berikutnya dengan tidak melakukan kontak langsung terhadap cairan tubuh orang lain.
Cairan yang terinfeksi HIV dapat masuk ke tubuh dan menginfeksi. Terutama jika orang tersebut menderita penyakit HIV dan AIDS. Cairan yang perlu Anda hindari untuk kontak langsung antara lain:
- Darah
- Air mani
- Cairan pra-ejakulasi
- Cairan rektal
- Cairan vagina
- ASI
Meski demikian, Anda tidak selalu mengetahui siapa saja yang telah terinfeksi penyakit HIV dan AIDS. Jadi, berhati-hatilah sebelum menyentuh sesuatu dan rajinlah untuk mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu.
7. Konsultasikan Diri ke Dokter Jika Hamil
Penyakit HIV dan AIDS kerap kali tidak menunjukkan gejala apapun ketika awal terinfeksi. Jika Anda sedang hamil, maka ada kemungkinan untuk menularkan penyakit tersebut ke bayi selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Rutin memeriksakan diri selama hamil dan konsultasi dengan dokter menjadi upaya pencegahan penularan penyakit.
Demikian artikel cara mencegah HIV/AIDS. Semoga mengetahuinya, kita bisa menghindari penyakit HIV dan AIDS serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika dirasa bermanfaat, bagikan artikel ini kepada orang lain agar mereka juga bisa melakukan pencegahan terjangkit HIV/AIDS sejak dini. Salam.