Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Cara Membaca Pikiran Lawan dengan 5 Menit, Bukan Kemampuan Supranatural

  • 17 Feb 2025 13:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Kemampuan membaca pikiran muncul sejak manusia dilahirkan. Bayi yang baru saja lahir lebih menyukai wajah seseorang dibandingkan stimulus lainnya.

    Sedangkan bayi berusia beberapa minggu sudah mampu menirukan ekspresi wajah. Dalam kurun waktu dua bulan kemudian, bayi telah dapat memahami dan merespons terhadap keadaan emosional pengasuhnya.

    Dipercaya atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari, semua orang adalah pembaca pikiran dan kepribadian orang lain. Sebab, tanpa adanya kemampuan untuk mengetahui pikiran dan perasaan orang lain, kita takkan bisa menghadapi berbagai situasi sosial, semudah apa pun. 

    Dengan membaca pikiran, kita dapat membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang, lalu membuat kita sanggup menentukan keputusan berikutnya.

    Berikut adalah tips dapat membaca pikiran dilansir dari buku Baca Kepribadian Orang dari Ragam Gaya Tidurnya karya Banny Setyawan.

    Kenalilah Diri Sendiri 

    Sebelum Anda mampu membaca pikiran orang lain, teknik awal yang perlu Anda cermati ialah cara Anda dalam mengenali diri sendiri. Ada sebuah pepatah yang menyatakan, “Tak kenal maka tak sayang.”

    Pepatah itu juga bisa diterapkan dalam konteks ini. Artinya, bagaimana mungkin Anda mampu membaca pikiran orang lain, padahal Anda tidak dapat mengenali diri sendiri.

    Oleh karena itu, mengenali diri sendiri menjadi modal pertama bagi Anda agar bisa membaca pikiran orang lain. Pada dasarnya, pengetahuan Anda mengenai diri sendiri akan berimbas terhadap pengetahuan Anda dalam membaca pikiran orang lain.

    Sebab, segala “cermin” yang ada pada diri sendiri terkait erat dengan “cermin” yang ada pada diri orang lain.

    Kenalilah Orang Lain

    Jika Anda berinteraksi dengan orang lain selama kurang lebih sebulan, Anda akan lebih mudah untuk mengenali sesuatu yang ia pikirkan dan rasakan. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hal. Pertama, Anda mampu mengartikan kata-kata dan tindakannya dengan lebih tepat setelah mengamatinya dalam berbagai situasi.

    Kedua, Anda mengetahui sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya, kemudian Anda mampu menggunakan pengetahuan itu untuk memahaminya dalam konteks yang lebih luas. Kemampuan membaca pikiran orang lain akan meningkat seiring dengan kemampuan seseorang dalam mengenal orang lain tersebut.

    Oleh karena itu, kenalilah orang lain terlebih dahulu dalam beberapa waktu tertentu. Dengan demikian, Anda akan bisa membaca pikiran orang lain tersebut dengan lebih mudah.

    Perhatikan Bagian Atas Wajah

    Berdasarkan beberapa hasil penelitian, diketahui bahwa untuk mengetahui emosi seseorang yang palsu (kebohongan), hendaknya Anda mengamati bagian bawah pada wajahnya, yakni dari mata ke wajah bagian bawah.

    Emosi utama bisa dilihat dari wajah bagian atas, yang biasanya ada di sekitar mata. Mata memang merupakan bagian wajah yang dapat menyiratkan kebohongan atau kejujuran seseorang.

    Mata juga bisa mengekspresikan atau membedakan sesuatu yang benar ataupun salah. Walaupun mulut sudah bersumpah tentang suatu kebenaran, namun mata tetap saja menyiratkan kebenaran atau kebohongan terhadap sesuatu. 

    Dengan demikian, Anda bisa menyoroti mata lawan bicara Anda guna mengetahui kejujuran atau kebohongan perkataannya. Jika Anda bersikap seperti itu, Anda dapat terhindar dari tindakan dibohongi olehnya. 

    Mintalah Umpan Balik

    Demi lebih mempertajam tebakan Anda atas pikiran seseorang, maka bertanyalah kepadanya. Dan, hasil penelitian menunjukkan bahwa Anda dapat meningkatkan kemampuan membaca pikirannya dengan cara menanyakan kebenaran dari tebakan Anda.

    Manfaat umpan balik tersebut dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam menebak pikiran seseorang dengan teknik tersebut. 

    Lebih Ekspresif

    Ada banyak orang yang menyatakan bahwa ekapresif presivitas emosi seseorang cenderung timbal balik. Semakin Anda ekspresif, semakin banyak pula Anda akan mendapat informasi mengenai kondisi emosional dari orang lain di sekitar itu.

    Artinya, ekspresi emosi Anda sangat menentukan terhadap proses Anda membaca pikiran seseorang. Jadi, pintar-pintarlah Anda mengondisikan ekspresi emosi Anda dimanapun Anda berada. 

    Perlu Anda ingat bahwa ekspresi emosi bisa saja berbeda di berbagai budaya. Ekspresi sedih di suatu budaya, ternyata diinterpretasikan sebagai emosi lainnya di budaya lain.

    Jadi, jika Anda ingin membaca pikiran seseorang, Anda perlu memperhatikan pula unsur budaya yang berlaku di tempat tinggal orang itu. Anda jangan sampai salah menebak, bahkan memicu terjadinya kesalahpahaman.

    Bersikap Santai

    Bersikap santai merupakan hal terakhir yang harus Anda lakukan jika Anda benar-benar ingin menjadi ulung dalam membaca pikiran orang lain. Seseorang cenderung “menyamakan diri” dengan lawan bicaranya melalui postur tubuh dan pola napas.

    Jika Anda merasa tegang, teman bicara Anda bisa saja (secara tidak sadar) menjadi tegang pula, yang akhirnya menjadi sulit dibaca pikirannya. Saat itulah, ambil napas panjang, tersenyumlah, dan cobalah untuk menampilkan keterbukaan dan penerimaan kepada siapa pun yang bersama Anda.

    Keenam hal tersebut merupakan sesuatu yang masih bisa Anda pelajari. Semakin Anda belajar dan dihadapkan pada kondisi-kondisi itu, maka Anda akan semakin hebat dalam membaca pikiran orang lain. 

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    journey scarpes