Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

36 Peristiwa Kecelakaan di Trenggalek Tewas, Sepeda Motor Dominasi Laka

Angka kecelakaan lalu lintas di Trenggalek mencapai 434 kasus. Angka tersebut berlangsung sampai dengan 8 bulan lamanya. Dari angka tersebut ada korban tewas di jalan.

Angka kecelakaan yang tewas selama 8 bulan tersebut sebanyak 36 kasus. Melihat kondisi demikian, Satlantas Polres Trenggalek memeras pikiran untuk melakukan penekanan kecelakaan. 

Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno, menjelaskan bahwa korban luka-luka akibat kecelakaan lalu lintas selama periode itu mayoritas korban berasal dari kalangan usia produktif.

“Ada juga korban yang masih pelajar, inilah yang menjadi keprihatinan kami,” ujarnya.

Dari ratusan kasus kecelakaan yang terjadi, sepeda motor menjadi jenis kendaraan yang paling banyak terlibat. Hal ini mendorong Satlantas Polres Trenggalek untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mengurangi jumlah kecelakaan, khususnya yang melibatkan sepeda motor.

Dirinya mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama kecelakaan adalah kurangnya konsentrasi dari pengendara, terutama saat melintasi jalan yang lurus dan lebar.

“Pengendara itu memiliki kecenderungan untuk ngebut saat berada di jalan yang lurus dan lebar,” paparnya.

Pihaknya lantas memilih langkah pencegahan dengan memasang baliho di beberapa titik.  

“Kami memasang baliho peringatan di beberapa titik rawan kecelakaan. Tujuannya untuk mengingatkan pengendara agar hati-hati saat di jalan,” sambungnya.

Baliho tersebut dipasang di tiga titik strategis yang dikenal sebagai daerah rawan kecelakaan, yakni jalur Trenggalek-Tulungagung di Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan.  

Lalu titik selanjutnya terdapat di Jalur Bandung-Watulimo di Kali Greng dan Jalur Lintas Selatan (JLS) di percabangan Supit Urang, Desa Karanggongso, Kecamatan Watulimo.

Agus menjelaskan bahwa konsentrasi utama pihak kepolisian saat ini adalah pada jalur-jalur dengan tingkat kerawanan tinggi. Khususnya jalur wisata menuju pesisir Watulimo yang sering kali dipadati arus lalu lintas.

“Konsentrasi kami pada jalur black spot dan tingkat kerawanan tinggi. Terutama pada jalur wisata menuju pesisir Watulimo,” ungkapnya.