Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Antisipasi Keblinger Baca Hasil Survei, AJI Kediri Bekali Jurnalis Liputan Isu Pemilu

Arena Parfum
Pemilihan umum (pemilu) serentak di Indonesia bakal dihelat 14 Februari 2024 mendatang. Pemilu yang baik pasti akan menghasilkan kualitas demokrasi yang baik.Peran media sebagai pilar demokrasi keempat, memiliki peranan besar untuk mewujudkan demokrasi yang baik. Dengan demikian, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri berkomitmen mengawal proses pemilu dengan training peliputan isu pemilu 2024.Ketua AJI Kediri Danu Sukendro mengatakan, training peliputan isu pemilu bekerja sama dengan Google News Initiative. Hal itu sebagai langkah untuk membekali jurnalis agar bisa memberikan informasi akurat dan dapat dipercaya kepada publik.“Tantangannya semakin berat. Potensi hoaks masih sama dengan pemilu sebelumnya,” ujar Danu melalui keterangan tertulisnya.Training peliputan isu pemilu tersebut diikuti Jurnalis dari berbagai daerah, tercatat sebanyak 25 jurnalis selama 28-29 Oktober 2023 mendapatkan pembekalan intensif dari trainer yang datang di Kediri itu.Pemateri peliputan isu pemilu ini diisi Trainer Cek Fakta, Heru Margianto, dan Pengurus AJI Indonesia Divisi Internet, Adi Marsela. Isu-isu berkaitan dengan independensi perusahaan media dan jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi disampaikan dengan gamblang oleh Heru Margianto.Sementara itu, trainer Adi Marsela fokus pada berita berkualitas. Jurnalis dituntut untuk lebih kritis. salah satunya ia membicarakan soal membaca hasil survei, karena banyak media yang menyampaikan hasil survei tanpa pertanyaan mendalam.“Salah satu contoh adalah menulis hasil survei,” ujar Adi.Lanjutnya, setiap ada rilis survei, jurnalis harus menanyakan siapa yang melakukan survei, lalu yang membiayainya, dan siapa respondennya.“Penting untuk publik ketahui, kemudian, untuk lebih detail lagi, jurnalis bisa menanyakan kapan survei itu dilakukan?," paparnya.Menurutnya, survei yang baik adalah disampaikan secara terus menerus secara konsisten. Publik bisa melihat perubahan yang disajikan lembaga survei. Dan yang paling penting pula disampaikan ke publik adalah berapa banyak margin of error-nya."Hasil survei yang baik margin of error-nya di bawah 2 persen. Bila semua pertanyaan itu disampaikan ke publik, maka dia meyakini media bisa menjalani fungsi pengawasan dan memberi informasi yang benar," tandasnya.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.