Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

6 Alasan Mengapa Mahasiswa Malang Harus Menepi ke Trenggalek

Kubah Migunani

Trenggalek adalah salah satu kabupaten dengan beragam potensi alam yang telah menjadi salah satu kota wisata di Jawa Timur. Terletak di sebelah selatan Gunung Wilis, kota ini banyak memiliki perbukitan dan pemandangan alam yang masih asri.

Dibandingkan dengan Malang yang sama-sama menyandang label 'Kota Wisata', Trenggalek bisa dibilang masih asri dan sepi. Oleh karena itu, artikel ini mengulas 6 alasan mengapa mahasiswa Malang harus menepi ke Trenggalek.

Trenggalek cocok untuk menjadi salah satu destinasi wisata sekaligus menepi. Terutama mahasiswa-mahasiswa luar Trenggalek yang suntuk dengan segala seluk beluk kehidupan di kota.

Oleh karena itu, artikel ini mengulas alasan mengapa Trenggalek sangat cocok menjadi tujuan mahasiswa untuk berwisata atau hanya sekedar menepi dari hiruk pikuk Kota Malang.

1. Trenggalek Macet itu Langka

[caption id="attachment_42183" align=aligncenter width=1600] Suasana jalan raya di Trenggalek yang tidak macet[/caption]

Berdasarkan catatan Dishub Kota Malang, volume kepadatan lalu lintas di Kota Malang tahun 2023 yaitu mencapai 0,88. Angka ini hampir mendekati nilai maksimal titik jenuh yaitu 1. Kemacetan tersebut dipengaruhi beberapa faktor misal banyaknya pendatang yang didominasi oleh mahasiswa.

Sedangkan di Trenggalek, kemacetan adalah hal yang langka. Sekali macet mungkin bisa bikin heboh. Kemacetan di Trenggalek mungkin hanya terjadi di momen-momen tertentu seperti saat lebaran, pawai kota, dan lain-lain.

2. Trenggalek Kota Wisata yang Asri dan Sepi

[caption id="attachment_34317" align=aligncenter width=1280] Keindahan surga tersembunyi Pantai Kuyon Trenggalek/Foto: @pesona_panggul (Instagram)[/caption]

Sama-sama berlabel 'Kota Wisata', kedua daerah ini memiliki karakteristik yang tidak jauh beda. Malang bagian selatan memiliki deretan pantai yang tersebar dari ujung timur hingga barat.

Daya tarik itu yang memancing para wisatawan luar kota berbondong-bondong untuk datang berwisata ke Malang. Selain pantai, Malang juga dekat dengan beberapa gunung. Misalnya saja Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Arjuno, dan lain-lain.

Trenggalek pun tak kalah menarik dari segi aspek wisata. Trenggalek juga memiliki banyak wisata alam, mulai dari gunung, bukit, goa, air terjun, sungai dan banyak lainnya. Poin pentingnya, destinasi wisata Trenggalek bisa masih asri dan sepi.

Trenggalek bagian selatan juga memiliki pantai-pantai eksotik yang menarik. Seperti Pantai Prigi dan Pantai Mutiara di Kecamatan Watulimo, Pantai Kuyon dan Pantai Pelang di Kecamatan Panggul, serta Pantai Kebo dan Pantai Rajaan di Kecamatan Munjungan.

Bedanya, kalau liburan di Malang, mungkin pengunjung akan bertemu macet setelah keluar dari tempat wisata. Sedangkan di Trenggalek tidak bertemu macet.

3. Pemandangan Langka: Sawah dan Gunung di Tengah Kota

[caption id="attachment_42185" align=aligncenter width=1600] Sawah dan gunung di tengah kota/Foto: Delta Nishfu (Kabar Trenggalek)[/caption]

Padatnya pemukiman penduduk di kota-kota besar seperti Kota Malang mungkin membuat lahan hijau semakin menipis. Bangunan gedung-gedung bertingkat juga sudah perlahan mulai menutupi view indahnya gunung-gunung yang mengepung Malang.

Di Trenggalek, pemandangan seperti itu masih belum sama sekali terganggu, padahal sama-sama berada di pusat kota. Sebuah pemandangan langka, di mana hamparan sawah dengan padi yang menguning ditambah burung-burung bebas berterbangan. Seakan-akan membangun suasana pedesaan dan perkotaan yang menyatu.

Lebih kerennya, jika ingin merasakan suasana ketinggian di Trenggalek tak perlu repot-repot pergi jauh. Di pusat kota bahkan terlihat banyak perbukitan dan beberapa gunung yang memang digunakan spot wisata. Alangkah indahnya bisa melihat city light hanya dari bukit tengah kota.

4. Makanan di Trenggalek Murah

[caption id="attachment_23447" align=aligncenter width=1080] Nasi Pecel Warung Mbah Malidi/Foto: Devi[/caption]

Harga makanan di Trenggalek juga begitu miring di kantong. Nasi bungkus di Trenggalek berada di kisaran harga Rp 7000 - Rp 10.000 saja. Dengan harga sekian, nasi bungkus sudah bisa dimakan dengan bermacam-macam lauk.

Jika di Malang terkenal dengan rawon, Trenggalek juga punya kuliner andalannya yaitu lodho ayam kampung. Selain lodho, Trenggalek punya kuliner lain yang ramah di kantong misalnya nasi gegog.

Nasi yang dibungkus daun dengan isian ikan teri, tuna, ayam dan lain-lain. Bisa dibayangkan, nasi gegog itu mirip onigiri khas Jepang. Harganya mulai dari Rp. 3000 sampai Rp. 5000 per bungkus.

5. Udara di Trenggalek Segar dan Sejuk

[caption id="attachment_42180" align=aligncenter width=1600] Suasana dengan udara segar dan sejuk di Trenggalek/Foto: Delta Nishfu (Kabar Trenggalek)[/caption]

Suhu rata-rata Trenggalek bisa mencapai 30°C lebih pada siang hari. Meski agak terasa panas, udara di Trenggalek masih tetap terasa segar dan sejuk. Hal itu dipengaruhi oleh banyaknya ruang-ruang hijau. Bahkan di pinggir-pinggir jalan masih banyak pepohonan.

Memang Kota Malang dikenal sebagai kota dingin. Tetapi banyaknya jumlah volume kendaraan dan industri bisa jadi faktor cuaca di Malang saat ini terasa agak panas terlebih di siang hari.

6. Jarang Ada Parkir Liar di Trenggalek

[caption id="attachment_42189" align=aligncenter width=1600] Jarang ada parkir liar di Trenggalek/Foto: Delta Nishfu (Kabar Trenggalek)[/caption]

Persoalan parkir liar di Malang sangat marak diperbincangkan beberapa tahun terakhir. Hampir di setiap sudut pertokoan, swalayan, kafe, bahkan taman kota, banyak dikuasai oleh juru parkir liar. Hal itu mungkin dirasa oleh semua mahasiswa Malang ketika pergi kemanapun.

Sedangkan di Trenggalek, parkir liar jarang ditemui. Bahkan ada beberapa tempat parkir di Trenggalek yang hanya membayar seikhlasnya.

Jadi? Jika pikiran mulai suntuk dengan hiruk-pikuk perkotaan, cobalah menepi ke Trenggalek sebentar.

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.