Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

11 Bencana Terjadi di Trenggalek, Banjir Dominasi Dampak Terbesar

  • 07 Jun 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Sebanyak 11 kejadian bencana tercatat melanda wilayah Kabupaten Trenggalek berdasarkan laporan rekapitulasi pada 4–5 Juni 2025. Bencana tersebar di 10 desa di empat kecamatan, terdiri dari delapan titik banjir dan tiga titik tanah longsor.

    Stefanus Triadi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam rangkaian peristiwa tersebut. Namun, sejumlah fasilitas umum, rumah warga, dan infrastruktur mengalami kerusakan akibat dampak bencana.

    “Satu rumah di Dusun Ngrampal, Desa Bangun, Kecamatan Munjungan, dindingnya jebol tertimpa material longsor, masuk dalam kategori rusak ringan,” ujar Triadi.

    Bencana yang tercatat tersebar di Kecamatan Karangan, Munjungan, Trenggalek, dan Watulimo. Kerusakan paling serius terjadi pada tiga jembatan, yakni jembatan sepanjang 15 meter di Dusun Ngegong, Desa Jatiprahu; jembatan penghubung antara Desa Bangun dan Desa Bendoroto, Kecamatan Munjungan, yang putus total; serta jembatan di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, yang juga terputus.

    Kecamatan Munjungan dan Watulimo menjadi wilayah dengan dampak paling luas. Sementara itu, Kecamatan Trenggalek dilaporkan mengalami dampak paling ringan, berupa genangan banjir setinggi 30 cm di RT 12 RW 03 Desa Ngares.

    “Sebanyak 8 titik talud di Kecamatan Munjungan dan Watulimo juga mengalami kerusakan. Talud di Dusun Pagergunung, Desa Bendoroto, Munjungan menjadi yang paling parah dengan 100 meter panjang talud yang longsor,” terangnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Selain infrastruktur, bencana juga menyebabkan 12 fasilitas umum terdampak, seluruhnya berada di Kecamatan Watulimo. Dari jumlah tersebut, 11 fasilitas merupakan tempat pendidikan yang tersebar di Desa Watulimo, Prigi, Karanggandu, dan Tasikmadu. Satu fasilitas lainnya adalah Kantor Urusan Agama (KUA) Watulimo.

    Fasilitas yang mengalami kerusakan cukup berat adalah SD Negeri 2 Karanggandu dan SD Negeri 1 Prigi, terutama pada bagian pagar sekolah yang rusak akibat banjir.

    “Dua kejadian tanah longsor yang lain menimpa Kecamatan Watulimo. Sebagian badan jalan provinsi tertimbun tanah dan pohon tumbang di Desa Sawahan, sedangkan yang satunya menutup badan jalan di RT 35, Desa Gemaharjo,” tambahnya.

    Banjir juga menyebabkan kerusakan pada empat titik jalan. Dua titik mengalami kerusakan berat, dan dua lainnya tergolong rusak ringan. Salah satu titik yang terdampak adalah jalan paving di RT 11, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo.

    BPBD Trenggalek bersama Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) multisektor, TNI, Polri, serta stakeholder terkait, telah melakukan upaya penanganan darurat di sejumlah lokasi terdampak.

    “Kami juga melakukan distribusi logistik bagi warga yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir. Selain itu pengiriman alat berat untuk membersihkan sampah di Sungai Pesu, Watulimo juga sudah dilakukan,” tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz