Kabar Trenggalek - Anak ular kobra menetas di awal musim penghujan biasanya akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini.Menurut Yayasan Sioux Ular Indonesia, umumnya induk ular kobra mengeluarkan telur di bulan juli- september, dan butuh 60 hari hingga menetas normal di alam.
Bayi-bayi ular kobra ini sudah sempurna saat keluar dari cangkangnya:- Ari-ari lepas langsung
- Sisik lengkap
- Taring Bisa lengkap
- Mata terbuka
- Langsung berburu
- Tidak mencari induknya (soliter, bukan menyusui)
Apa yang si bayi ini lakukan setelah menetas?- Langsung Menyebar
- Tidak berkelompok dengan saudaranya
- Mencari minum
- Mencari tempat sembunyi
- Makan (biasanya) setelah 1x berganti kulit (periode 30-40 hari sekali)
Satu indukan kobra besar dapat bertelur antara 20-30 butir di alam. Jika tidak ada biawak dan cuaca bagus, 90-95% telur menetas.Biawak, musang, garangan, adalah predator alami telur-telur satwa. Ada juga beberapa jenis burung yang makan telur dan bayi ular.
Apa yang bisa dilakukan warga untuk menjaga lingkungan dari menyebarnya anak-anak ular di awal musim penghujan ini?- Kerja bakti lingkungan.
- Bersihkan tumpukan sampah dan material.
- Potong rumput kapling-kapling area kosong.
- Pemantauan habitat ular (oleh tim yang terlatih).
- Jaga predator ular jangan ditangkap.
- Edukasi warga jika ketemu ular dpt kontak call center indonesia Snake Rescue di WA 08176800446 atau Petugas pemadam kebakaran terdekat.
- Siapkan tim khusus penanganan satwa yang terlatih di area hunian.
- Koordinasi selalu jika ada temuan ular.
- Kenali, waspada tapi jangan bunuh ular karena ular juga punya tugas penting di rantai makanan.
- Jika ada temuan ular, amankan dengan alat lalu kontak tim snake rescue untuk bantu relokasi.
Ular adalah mata rantai makanan yang penting di ekosistem tempat kita tinggal. Tidak semua ular berbisa, hanya 20% yg berbahaya. Ular yang berbisa pun punya fungsi penting di alam.