Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jawa Timur, Beri 4 Pesan Untuk ISNU 

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jawa Timur periode 2023-2028 di GOR Basket Unesa. Beberapa hal disampaikan kepada pengurus baru serta untuk bangsa Indonesia dan global.

"NU merupakan organisasi terbesar di dunia dan tanggung jawabnya juga besar. Paling tidak ada tanggung jawab keumatan, kebangsaan, ada tanggung jawab kemanusiaan global, tanggung jawab besar di gambarnya [lambang NU], bumi, dunia. Bukan umat dan bangsa Indonesia, tapi dunia," ujar Ma'ruf Amin di Gor Unesa, Sabtu (23/12/2023).

Ma'ruf juga menjelaskan soal pemberdayaan umat tentang bagaimana pendidikan dan ekonomi. Penguatan umat di bidang itu menurutnya harus dipikirkan, karena masih banyak warga NU yang tidak mampu dan harus diberdayakan.

"Ini tanggung jawab keumatan yang menjadi PR besar. Perlu SDM yang besar terhadap tanggung jawab nasional kebangsaan dan kenegaraan. NU sudah punya sikap awal, perjuangan membela kemerdekaan," jelasnya.

Pemerintah saat ini juga tengah mempersiapkan generasi Indonesia emas 2045. Menurutnya, NU memiliki peran dan dapat berkontribusi mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045.

"Bukan saja Indonesia merdeka mempertahankan fatwa jihad, [tetapi juga] berkiprah berkontribusi besar mewujudkan Indonesia emas 2045. Saya kira ini tanggung jawab ISNU," ujarnya.

Selain itu, Ma'ruf mengingatkan soal tanggung jawab global yang menjadi tantangan besar. Ada 4 hal yang harus dihadapi yang berdampak pada kehidupan bangsa-bangsa. Yakni perang, perubahan iklim, Pandemi Covid-19, serta teknologi dan kecerdasan buatan.

"Pertama masih terjadinya peperangan yang menaikkan tensi global, memunculkan persoalan pengungsi dan diplomasi. Kedua, perubahan iklim kian hari kian terasa dampaknya menuntut langkah segera untuk menyelamatkan bumi dan umat," sebutnya.

Tambahnya, Ketiga, Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Akhir-akhir ini ada tendensi Covid-19 naik kembali, berarti kita harus hati-hati baik menyusun kebijakan maupun perilaku kesehatan.

"Keempat, pesatnya kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan diimbangi kebijakan efektif agar fenomena membawa maslahat untuk umat," ujarnya.