Potret anak muda Kediri, para detektif sungai gencarkan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai/Foto: Dok. ECOTON[/caption]"Sementara dalam pengamatan mikroplastik mendapatkan kontaminasi partikel filamen, fragmen dan fiber. Sumbernya yaitu dari sampah plastik seperti kresek, saset, dan kain," papar Tonis.Kegiatan ini mendapatkan antusiasme penuh dari anak anak muda. Ahmad Isa Ramadhan, SD Laboratorium Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, mengaku dapat pemahaman mendalam tentang bahaya mikroplastik dan pentingnya mengurangi penggunaan plastik."Ke depannya, diharapkan semakin banyak warga yang sadar akan dampak buruk plastik dan berkomitmen untuk membawa tas belanja sendiri dan pengurangan plastik dalam kehidupan sehari-hari," kata Ahmad.Imam Muttaqin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, juga mengapresiasi kegiatan Sekolah Alam Detektif Sungai. Pihaknya ingin mengajak anak muda untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi plastik kresek. Serta, mengajak orang tua dan keluarga untuk memilah sampah sejak dari rumah.“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini, Juga penting untuk menjaga sungai Brantas dari limbah rumah tangga dan polusi plastik. Kota Kediri sudah memiliki Perwali No.40 Tahun 2023 tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai," kata Imam.Peserta detektif sungai ini tergabung dalam berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai atas. Ke depannya, ECOTON akan mengajak lebih banyak keterlibatan pelajar dan siswa. Tidak hanya di lingkup Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas saja, tapi di daerah dan sungai lainnya.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Jawa Timur















