Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Viral Soal Potensi Tsunami di Tiktok, BMKG: Informasinya Tidak Utuh, Masyarakat Harus Lebih Cermat

Arena Parfum
Viral Soal Potensi Tsunami di Tiktok, BMKG: Informasinya Tidak Utuh, Masyarakat Harus Lebih Cermat


KABARTRENGGALEK.com Pengguna Media Sosial (Medsos) akhir-akhir ini di hebohkan dengan adanya terkait potensi tsunami di Kabupaten Trenggalek. Potensi tsunami yang dirilis dari kajianBadan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) itu menyebutkan potensi tsunami mencapai kurang lebih 29 meter, dan gempa 8,7 SR.

Informasi terkait potensi tsunami tertinggi di Trenggalek itu tersebut viral di media sosial berjejaring besar seperti "TikTok" dan "Instagram".

Terkait video yang viral itu, BMKG memberikan klarifikasi. BMKG mengatakan, video potensi tsunami yang viral tersebut tidaklah dalam bentuk utuh. 

BMKG mengatakan, video itu merupakan potongan dari webinar kajian mitigasi gempa bumi dan tsunami di wilayah jawa timur pada jumat, (28/05).

"Itu videonya kurang utuh, jadi hasilnya masyarakat pengguna medsos menyampaikan kepanikannya terhadap media sosial yang dimilikinya," jelas Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Mitigasi BMKG.

Satu di antara unggahan yang banyak mendapat respon adalah konten diunggah oleh akun TikTok @cacahoo. “Pasrah ya Allah… lindungilah semua umatmu di muka bumi ini, pasrah ya Allah... lindungilah semua umatmu di muka bumi ini ????????????#blitar #ponggok #fyp?," tulis akun cacahoo di akun TikToknya (04/06).

Unggahan dari akun @cacahoo di TikTok itu pun menjadi For Your Page dan banyak diposting ulang (repost) di beberapa platform media sosial lainnya. Unggahan dari akun @cacahoo itu telah ditonton 2,3 juta orang, disukai lebih dari 124.800 ribu pengguna, dibagikan lebih dari 33.400 ribu kali serta mendapat 7.114 komentar lebih.

Daryono kembali menegaskan, bahwa tak ada satu pihak pun yang mengetahui kapan dan di mana terjadinya gempa dan tsunami. Maka, lanjut Daryono, terkait informasi tersebut BMKG berharap adanya respon mitigasi dari masyarakat dan bukan menimbulkan kepanikan.

"Masyarakat jangan panik, informasi potensi disiapkan untuk respons mitigasi bukan untuk menakuti masyarakat," ungkap Daryono.

Daryono kembali menjelaskan, apa yang disampaikan BMKG terkait potensi adanya gempa dan tsunami tersebut harus dicermati. Artinya, kata Daryono, penjelasan ilmiah itu menurutnya berbeda dengan prediksi. BMKG hanya menyebutkan adanya potensi terburuk di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.

Saat ini, BMKG telah menyiapkan berbagai kebutuhan agar terbentuk masyarakat siaga tsunami. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat sekolah lapang gempa, memasang sirine, memasang alat penerima informasi dan warning tsunami, dan memetakan bahaya tsunami.

BMKG juga menekankan perlunya peta landaan tsunami, memasang rambu, membantu membuat jalur evakuasi dan rekomendasi-rekomendasi mitigasi lain yang tepat.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.