Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tiga Do'a Buka Puasa yang Afdol dan Sesuai Sunnah

Perut yang sudah lapar dan tenggorokan yang haus membuat seorang muslim untuk sesegera mungkin membatalkan puasanya saat adzan maghrib.

Sehingga do'a yang diucapkan cukup menyebut asma Allah SWT. Padahal ada tiga do'a buka puasa yang afdol dan sesuai Sunnah Rasulullah SAW.

Setiap kali mengawali kegiatan yang terdapat kebaikan, sudah menjadi kebiasaan umat Islam untuk berdoa terlebih dahulu. Termasuk saat berbuka puasa.

Berdo'a sebenarnya cukup menyebut Basmalah. Namun, jika do'at tersebut sesuai Sunnah Nabi, maka berpotensi besar untuk mendapatkan pahala lebih banyak dan dicintai Rosul-Nya.

Menurut riwayat HR Tirmidzi, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, berkata Rasulullah SAW bersabda, "Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak."

Berdo'a saat buka puasa hukumnya adalah Sunnah. Seperti yang kita ketahui, segala hal yang disunnahkan akan mendapatkan pahala jika dilaksanakan.

Meski begitu, tidak akan mendapat dosa jika ditinggalkan. Akan tetapi sayang sekali jika ada kesempatan mendapatkan pahala lebih dibiarkan lewat begitu saja.

3 Do'a Puasa yang Afdol

Pertama, do'a buka puasa ini sudah biasa dihafalkan dan dilafalkan kebanyakan umat Islam. Do'a buka puasa ini sesuai yang Rasulullah SAW lafalkan.

Berdasarkan redaksi hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, do'a buka puasa ini berbunyi sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin.

Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.

Yang kedua, berdasarkan redaksi hadits riwayat Abu Daud ada do'a berbuka puasa lain yang Rasulullah SAW lafalkan. Adapun untuk bunyi do'anya sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah.

Artinya: Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah.

Yang ketiga, berdasarkan keterangan dalam Kitab Hasyiyatul Bujairimi yang ditulis oleh Sulaiman Bujairimi. Do'a buka puasa yang ketiga ini adalah menggabungkan kedua do'a sebelumnya.

Sehingga do'a buka puasa ini berbunyi sebagai berikut:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ( ويسن أن يزيد على ذلك وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِيالحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika wa 'alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama'u, wabtallatil 'uruqu, wa tsabatal ajru, insya Allah. Ya wasi'al fadhli, ighfir li. Alhamdulillahil ladzi hadani fa shumtu, wa razaqani fa afthartu.

Artinya: Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.

Waktu yang Tepat Melafalkan Do'a Buka Puasa

Biasanya setiap kali berdo'a dilakukan saat akan atau permulaan sebelum melakukan suatu hal. Namun, ada beberapa do'a yang dilakukan diakhir atau tengah-tengah.

Termasuk do'a berbuka puasa ini, beberapa ulama berbeda pendapat terkait kapan pelaksanaannya. Pendapat yang pertama, do'a berbuka puasa ini dibacakan setelah pertama kali membatalkan puasa dengan air dan makanan lainnya.

Dasar dari pendapat ini adalah kata kerja yang tertera dalam doa berbuka puasa yang berbentuk lampau (fi'il madhy). Seperti dalam lafadz kedua yang artinya, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Sementara itu, sebagian ulama mengatakan bahwa doa berbuka puasa diucapkan sebelum membatalkan makanan dengan air atau makanan lainnya. Serta, sebagian yang lain tidak menetapkan waktu membacanya. Jadi bisa dibaca atau setelah suapan pertama saat membatalkan puasa.

Demikian tiga do'a puasa yang afdol dan sesuai sunnah (ajaran) Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat.