Proyek pengerjaan jalan Pule Trenggalek bikin gigit jari akhirnya pihak terkait angkat bicara. Pihak penyedia aspal dan alat mencium Rencana Anggaran Biaya (RAB) tak mencantumkan base course di sepanjang proyek jalan, sedangkan konsultan perencana menepis sudah ada base course.
Widho Bayu, Divisi Operasional CV Wira Niaga Asphalt Mixing Plant (AMP), Mojokerto, mengakui bahwa proyek peningkatan Jalan Bangunsari-Prapatan di Desa/Kecamatan Pule tidak bisa optimal tanpa ada base course.
"Saya sarankan untuk di-base course dulu, karena dasarnya [kondisi jalan yang sebelumnya] luar biasa jeleknya," ungkap Widho saat dihubungi via WhatsApp.
Disinyalir, hingga pada Selasa (27/12/2022), CV Wira Niaga sebagai penyedia aspal dan alat pun mengirim bahan dan alat ke lokasi. Namun proyek jalan Bangunsari-Prapatan tidak di-base course secara menyeluruh.
"Di-base course hanya sebagian. Informasi dari tim di lapangan, base course cuma pada lubang-lubang," ungkapnya.
Sementara dalam teknis kontraktor, base course merupakan pelapis perkerasan jalan yang berfungsi untuk menahan lapisan aspal hotmix di atasnya.
Menurut Widho, Jalan Bangunsari-Prapatan membutuhkan base course setidaknya dengan ketebalan 15 sentimeter di sepanjang proyek saat meninjau kondisi di lapangan.
"Seharusnya 173 meter di base course semuanya, resikonya jalan ditutup total dan kendaraan berat tidak boleh melintas," ujarnya.
Menimbang dari perencanaan proyek pekerjaan, Widho menilai, walaupun pada 31 Desember 2022 jalan sudah selesai diperbaiki sesuai tanda yang diberikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Trenggalek dan mendapat garansi pekerjaan selesai sebanyak dua kali. Ketahanan dari aspal itu dimungkinkan tidak bisa bertahan hingga satu tahun.
"Sekitar enam bulanan," ucapnya.
Achmad Sarnuji, Konsultan Perencanaan menepis jika di dalam perencanaan Proyek Jalan Bangunsari-Prapatan tidak memasukkan base course di dalam RAB.
"Ketinggian base course 6 cm, sudah ada Asphalt Concrete - Binder Course [AC-BC] dan Asphalt Concrete - Wearing Course [AC-WC] juga," tegasnya.
Selain itu, pihaknya pun menepis tudingan dari seorang warga yang dinilai tidak membersihkan kondisi medan jalan terlebih dulu sebelum tahap pengaspalan.
"Sudah dibersihkan," ujarnya.
Kini, kata Sarnuji, Proyek Jalan Bangunsari-Prapatan, Desa/Kecamatan Pule sudah diperbaiki dan sudah dibayarkan.
"Kemungkinan sudah dibayar, tapi denda berapa belum tahu," pungkasnya.
Di sisi lain, Kepala DPUPR Trenggalek Ramelan melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Trenggalek Edif Hayunan Siswanto mengatakan, pekerjaan (Jalan Bangunsari-Prapatan) layak dibayar.
"Tanggal 30 malam [Desember 2022] sudah dilakukan perbaikan. Pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan, jika ada kerusakan lagi di pekerjaan, masih menjadi tanggung jawab kontraktor," tulisnya melalui pesan singkat WA.