KBRT - Awal tahun 2025 menjadi angin segar bagi para petani padi, karena pada bulan Januari dan Februari diprediksi menjadi puncak musim hujan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Tetapi walaupun masih dalam musim penghujan, cuaca pada siang hari kerap kali panas terik yang menandakan terjadinya pergantian cuaca yang ekstrim. Momen ini dimanfaatkan oleh Dicky Dermawan (25) warga RT 8 RW 4, Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari.
“Saat ini saya memilih menanam cabai keriting karena musim penghujan yang sebentar lagi akan berakhir, dan sebelum penghujan berakhir saya dapat memanfaatkan sisa hujan untuk menghemat tenaga dan biaya saya untuk penyiraman,” ujarnya.
Menurutnya momen ini memang bagus untuk menanam cabai jika penanganan dan perwatan dilakukan dengan baik. Ia mencontohkan saat ini ia melakukan penanaman dengan menambahkan agar - agar atau jelly kedalam media tanam yang dapat menjaga bibit cabai dari suhu panas di siang hari dan juga menyimpan cadangan air.
“Cabai ini normalnya memiliki masa panen sekitar 80 hari yang bertepatan dengan Idul Adha, jadi saat masa panen tiba memang saya rencanakan untuk persediaan cabai di hari raya yang biasanya harganya bagus,” jelasnya.
Dicky mengaku sawah yang ditanaminya saat ini adalah tanah bengkok milik Desa Sukorame yang ia sewa seharga 8 juta per satu tahun. Sawah yang digarapnya berada tepat di sebelah barat Lapangan Ngelo, Sukorame, berluas 250 RU yang menurutnya dapat ditanami sekitar 6000 bibit cabai keriting.
“Cabai keriting biasanya dapat dipanen 3 kali bahkan lebih. Sekali panen saya biasanya mendapatkan 3 kwintal cabai, jumlah tersebut masih terbilang normal, belum bisa dikatakan banyak,” tambahnya.
Dicky bercerita, tantangan yang harus ia hadapi saat musim ekstrim ini adalah merebaknya jamur sebagai hama cabai, karena hujan dimalam hari biasanya menyebabkan kelembapan tanah meningkat dan jamur bisa tumbuh subur. Untuk mengatasi hama jamur, Dicky enggunakan obat kimia berjenis fungisida dengan cara penyemprotan pada bibit dan media tanam cabai.
“Saya memasarkan hasil cabai ke pengepul yang bisa membeli dengan jumlah banyak sekaligus, kalau warga sekitar biasanya hanya beli sedikit karena cabai keriting tidak seawet cabai rawit.
Dalam suhu ruangan cabai keriting hanya dapat bertahan selama 7 sampai 8 hari,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz