Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tak Hanya Pelajar Saja, Lansia Trenggalek juga Semangat Ikut Vaksinasi Covid-19

KABARTRENGGALEK.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek mengadakan kegiatan vaksinasi Covid-19 pada tanggal 30 sampai 31 Agustus 2021. Sasaran untuk masyarakat Trenggalek adalah 30.000 dosis dosis vaksin Covid-19. Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin di Kabupaten Trenggalek tergolong tinggi. Tak hanya pelajar saja, tapi warga lanjut usia (Lansia) di Trenggalek juga semangat mengikuti vaksinasi, Senin (30/08).

Salah satu Lansia itu adalah Suharlin (71). Ia sudah menunggu jadwal vaksinasi yang ada di Kabupaten Trenggalek. Suharlin sempat ditawari anaknya yang dinas di Kabupaten Tulungagung. Namun Suharlin tidak mau karena jaraknya sangat jauh.

Pasalnya, perempuan itu tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda untuk bisa mendapatkan suntikan vaksin di Stadion Menak Sopal Trenggalek.

"Saya menunggu-nunggu jadwal vaksin yang ada di Kabupaten Trenggalek. Tapi masih bisa kesampain pada hari ini," terang Suharlin sambil mengenakan kursi roda.

Menurut Suharlin, setelah disuntik vaksin, tidak ada sedikit rasa sakit. Namun, Suharlin mencontohkan seperti digigit serangga. Semangatnya untuk mengikuti vaksinasi tidak lain untuk mencegah terpapar Covid-19.

"Ya, saya sangat merasa terbantu. Orang seperti saya yang tidak bisa berjalan sendiri pada akhirnya bisa terbantu untuk vaksinasi," imbuh Suharlin.

Sementara itu, Sansan, pelajar yang memakai Almamater SMA Negeri 1 Trenggalek juga menyampaikan semangatnya mengikuti vaksinasi. Selain itu, Sansan menyampaikan perasaannya yang rindu akan sekolah tatap muka.

"Efektif banget jika pembelajaran secara tatap muka. Karena saat ini kami merasakan di saat banyak agenda pembelajaran yang seharusnya disampaikan dengan tatap muka, karena situasi pandemi harus daring," kata Sansan, siswi kelas 10, SMA Negeri 1 Trenggalek.

Menanggapi hal ini, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan banyak di antara target sasaran vaksinasi itu adalah siswa sekolah dan santri pondok pesantren. Arifin berharap, dengan makin banyaknya siswa dan santri yang tervaksin, pembelajaran tatap muka bisa segara terlaksana.

“Kami berharap apabila PPKM nanti turun level, dengan banyaknya warga yang sudah tervaksin, pembelajaran di sekolah bisa dimulai kembali,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *