Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Setelah Corona ada Virus Hendra yang Bisa Akibatkan Kematian, Ini Cara Mencegahnya

Kabar Trenggalek - Setelah Corona Virus Disease (Covid-19), muncul Virus Hendra yang bisa mengakibatkan kematian. Virus Hendra ini ditakutkan bisa menjadi pandemi baru setelah Covid-19, Selasa (31/05/2022).Hal itu disampaikan oleh Epidemiolog (ahli pandemi) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Laura Navika Yamani. Menurut Laura, kematian yang disebabkan Virus Hendra jarang ditemukan pada manusia.Akan tetapi, angka kematian atau case fatality rate (CFR) yang terjadi tergolong tinggi, yaitu pada kisaran 50%. Berdasarkan fakta tersebut, Laura memberikan saran dalam mencegah penularan virus Hendra.

Cara Penularan Virus Hendra

Menurut penjelasan Laura, penularan Virus Hendra ke manusia diawali dari reservoir alami virus yakni kelelawar yang menginfeksi kuda.“Kotoran atau urine kelelawar yang jatuh pada rumput makanan kuda dapat menyebabkan kuda terinfeksi virus Hendra. Manusia dapat terinfeksi virus ini bila terpapar cairan atau droplet dari kuda yang terinfeksi virus Hendra,” kata Laura, dikutip dari laman Kominfo Jatim.Laura mengatakan, penularan virus dari kuda ke manusia lebih mudah ketimbang kelelawar ke manusia. Hal itu disebabkan, kuda dan manusia sama-sama makhluk mamalia.

Cara Mencegah Penularan Virus Hendra

Laura menyampaikan, setelah diketahui penyebabnya Virus Hendra, maka upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh."Juga khususnya kepada orang-orang yang memiliki kontak langsung kepada hewan ternak seperti kuda, harus menjaga higienitas dan sanitasi lingkungan hewan ternak," kata Laura.Selain itu, mencuci tangan sebelum makan dan tidak menyentuh T-Zone di wajah juga menjadi upaya preventif yang diharapkan dapat dibiasakan.

Vaksin Virus Hendra

Vaksin dari Virus Hendra memang sudah ditemukan, namun hanya terbatas pada hewan. Oleh karena itu, optimalisasi dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi untuk menghindari penyebaran virus Hendra.Dosen asal Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) tersebut menjelaskan, virus yang berasal dari kelelawar Pteropus ini pertama kali diisolasi pada wabah tahun 1994 di Brisbane, Australia.“Saat itu ditemukan kematian kuda dan manusia akibat virus ini. Setelah diselidiki lebih lanjut, virus Hendra bersifat zoonosis yang artinya bisa berpindah dari hewan ke hewan, maupun hewan ke manusia,” jelasnya.Meski belum ditemukan kasus di Indonesia, Laura menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan mulai meningkatkan kebersihan diri.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *