Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Sembonyo Pantai Karanggongso Watulimo: Tumpeng Agung Dilarung dengan Sakral

  • 28 May 2025 20:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Prosesi Labuh Laut Larung Sembonyo Karanggongso berlangsung dengan penuh khidmat dan nuansa sakral di Pelabuhan Niaga Karanggongso, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Rabu (28/05/2025). Sesajen dan tumpeng agung setinggi dua meter dilarung oleh para nelayan dan masyarakat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.

    Wignyo Handoyo, Kepala Desa Tasikmadu, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat Dusun Karanggongso atas terselenggaranya prosesi adat tersebut.

    “Kami sangat mengapresiasi kepada Dusun Karanggongso yang sudah mengadakan prosesi labuh laut ini. Semoga rasa syukur kita ini bisa terwujud Karanggongso gemah ripah loh jinawi,” ujar Wignyo.

    Ia juga mendorong masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi budaya warisan leluhur tersebut, agar tetap hidup dan berkembang di tengah generasi muda.

    “Harapannya kegiatan ini nanti dapat berkembang pesat karena ritual labuh laut ini dapat mengundang pengunjung-pengunjung wisata untuk datang,” terangnya.

    Pernyataan serupa disampaikan oleh Untung Luki, panitia Labuh Laut Larung Sembonyo Karanggongso. Ia berharap tradisi ini bisa terus tumbuh dan menarik minat lebih banyak orang di tahun-tahun mendatang.

    ADVERTISEMENT
    Migunani
    Baca doa sebelum tumpeng dilarung ke Pantai Karanggongso. KBRT/Mirza

    “Harapannya semoga ke depannya bisa lebih besar lagi dan semakin ramai. Ini yang menyelenggarakan ya seluruh masyarakat Dusun Karanggongso,” ujarnya.

    Untung Luki menegaskan, kegiatan ini merupakan murni inisiatif masyarakat dan nelayan sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil laut dan pertanian yang melimpah.

    Dalam prosesi larung, sesajen dan tumpeng agung dibawa menggunakan kapal ke tengah laut, sekitar satu kilometer dari bibir pantai. Tumpeng tersebut berisi hasil panen dan tangkapan warga Karanggongso, termasuk ayam lodho.

    “Untuk tumpeng berisi hasil pertanian, hasil perikanan, serta lodho. Untuk ayam lodho ada banyak sekali, nanti sebagian dilarung, sebagian dibuat selamatan di darat,” jelas Untung.

    Ia juga menyebutkan bahwa seluruh pendanaan kegiatan berasal dari swadaya masyarakat, para nelayan, serta sponsor lokal. Menurutnya, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan tanpa hambatan.

    “Pendanaan dari masyarakat, nelayan, serta sponsor. Selama prosesi tidak ada kendala, semua guyub rukun, ikut mengamankan,” tandasnya.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz