Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Keluarga Guru SMPN 1 Trenggalek Alami Trauma Usai Kekerasan oleh Wali Murid

Istri dan anak guru seni SMPN 1 Trenggalek mengalami trauma berat setelah menyaksikan aksi pemukulan dan ancaman oleh wali murid di rumah mereka.

  • 03 Nov 2025 10:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Kekerasan terhadap guru terjadi di depan keluarga korban
    • Anak korban trauma dan takut setiap dengar suara mobil
    • Istri guru tidak tidur semalaman akibat guncangan psikis

    KBRT – Kekerasan terhadap Eko Prayitno, guru mata pelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 1 Trenggalek, tak hanya meninggalkan luka fisik. Istri dan anaknya kini mengalami trauma mendalam setelah menyaksikan langsung aksi pemukulan dan ancaman yang dilakukan wali murid berinisial A.

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 12.30 WIB di rumah Eko di Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Saat itu, pelaku datang dengan mobil Innova dan langsung memarahi Eko terkait penyitaan ponsel siswi berinisial N yang merupakan adiknya.

    “Saat di rumah, A ini datang dan bertanya, ‘Awakmu guru SMP 1, sing nyita HP adikku?’ Saya jawab nggeh, Pak. Lalu dia memaki dan memukul saya sambil menarik kerah baju,” ujar Eko.

    Kekerasan itu disaksikan langsung oleh istri korban, sementara anaknya yang masih duduk di kelas 4 SD mendengar suara bentakan dan tamparan dari dalam rumah. Aksi tersebut juga disertai ancaman yang membuat keluarga korban ketakutan.

    “Pelaku N ini bilang, ‘Kalau hari ini kamu tidak menghadap ayah siswi N di Puyung, rumahmu tak bakar, SMP tak ratakan. Regane ndasmu piro? Tak tuku.’ Saya bahkan diajak duel, tapi saya tidak mau,” katanya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Sejak kejadian itu, kondisi psikologis keluarga Eko terguncang. Anak semata wayangnya menjadi mudah takut setiap mendengar suara kendaraan datang ke rumah.

    “Anak saya sekarang trauma, kalau ada mobil lewat dia langsung mencari ibunya dan bertanya siapa yang datang. Istri saya juga semalaman tidak tidur,” tutur Eko.

    Eko menjelaskan bahwa insiden ini bermula dari penyitaan ponsel siswi N yang kedapatan menggunakan HP untuk keperluan di luar pelajaran. Di SMPN 1 Trenggalek, penggunaan ponsel diatur ketat dan hanya boleh digunakan untuk mendukung kegiatan belajar.

    “Saya sudah ingatkan sejak awal agar HP hanya digunakan untuk mendukung tugas. Tapi saat jam pelajaran, siswi itu justru bermain HP yang tidak digunakan untuk mendukung belajar,” jelasnya.

    Meski tindakan yang dilakukan Eko merupakan bagian dari penerapan tata tertib sekolah, dirinya justru menjadi korban kekerasan di rumah sendiri. Kini, selain melapor ke pihak berwenang, ia berupaya memulihkan kondisi mental istri dan anaknya yang masih diliputi ketakutan.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz