KBRT - BPR Jwalita Trenggalek menggelar edukasi literasi keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (24/06/2025), di Pendhapa Kabupaten Trenggalek. Kegiatan ini menyasar puluhan nasabah atau anggota BPR Jwalita sebagai peserta edukasi.
Direktur Utama PT BPR Jwalita Trenggalek, Dwi Fraidianria, dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat di tengah era digitalisasi yang semakin pesat. Menurutnya, kemajuan digital membawa berbagai kemudahan, tetapi juga menghadirkan risiko besar.
“Produk pelayanan keuangan di era digitalisasi memiliki risiko besar yang dapat merugikan masyarakat. Seperti pinjol, investasi yang tidak legal,” ujarnya.
Dwi menegaskan bahwa literasi keuangan memungkinkan masyarakat membedakan produk keuangan legal dan ilegal. Ia menyoroti kasus-kasus yang merugikan masyarakat, seperti arisan bermasalah yang sempat ramai dan berujung pada pelaporan ke aparat penegak hukum.
Sebagai solusi, BPR Jwalita meluncurkan program Simpanan Arisan Masyarakat (Simarmas), yang kini telah diikuti sekitar 4.500 peserta. Program ini bertujuan mengedukasi sekaligus memberikan akses simpanan dana yang aman melalui lembaga keuangan resmi.
“Program Simarmas mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat Trenggalek. Sekitar 4.500 peserta telah tergabung untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga secara aman,” terangnya.
Sementara itu, Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi keuangan saat ini menjadi kebutuhan mendesak. Berdasarkan survei OJK, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia telah mencapai 66,50 persen dan terus ditingkatkan.
“Masyarakat yang belum memiliki literasi keuangan sangat rawan mengalami kerugian, apalagi dengan banyaknya produk layanan keuangan ilegal,” katanya.
Ismirani mengapresiasi program Simarmas dari BPR Jwalita karena turut mendorong kebiasaan menabung dan menyisihkan uang di lembaga keuangan yang aman. Ia juga menyatakan bahwa OJK siap memberikan edukasi tentang perencanaan keuangan hingga komposisi investasi yang bijak.
“Kami dari OJK akan memaparkan bagaimana perencanaan keuangan yang bijak hingga komposisi investasi yang tepat, agar masyarakat dapat terhindar dari kejahatan jasa keuangan,” jelasnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Trenggalek ke depan dapat terus mendukung program serupa agar manfaat literasi keuangan semakin luas dirasakan masyarakat.
Turut hadir dalam acara tersebut, anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur, Novita Hardini. Ia menghimbau masyarakat agar tidak takut melaporkan produk jasa keuangan yang merugikan kepada pihak berwajib atau lembaga pemerintah di setiap tingkatan.
“Pemerintah sebagai pengayom masyarakat akan selalu bersedia menangani serta mendampingi masyarakat dalam setiap aduannya,” ucapnya.
Novita juga mengapresiasi kinerja BPR Jwalita yang dinilai terus mengalami peningkatan kesehatan keuangan dari tahun ke tahun.
“Saya turut merasa bangga kepada BPR Jwalita. Semoga program-program seperti Simarmas dapat terus digarap dengan baik,” pungkasnya.
Kabar Trenggalek - Advertorial
Editor:Zamz