KBRT - Novita Hardini, S.E, M.E menekankan pentingnya kesejahteraan kader posyandu pada pengukuhan Tim Pembina Posyandu Periode 2025-2030 yang diselenggarakan di Gedung Bhawarasa Sabtu (3/5/2025).
Peran kader posyandu sangat krusial dalam pemberdayaan masyarakat di desa. Peran kader posyandu adalah menciptakan kondisi agar masyarakat dapat meningkatkan kesehatan bagi masyarakat, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat maka kader berperan aktif untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas hidup, dan juga kader memberikan motivasi, contoh sehingga dapat menjalankan program untuk meningkatkan kesehatan, kader posyandu bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program posyandu.
Dilansir dari buku Pembangunan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sustainable Development Goals karya Dr. Hj. Kiki Endah, S.Sos., M.Si., Dr. Budi Setiadi, Drs., M.Si., R. dan lainnya, program yang dikembangkan untuk meningkatkan kesehatan antara lain pendamping TB, screening TB, pemeriksaan stunting, pencegahan penyakit tidak menular (PTM).
Meskipun Posyandu sangat diperlukan dan penting peranannya bagi pemerintah, namun kenyataannya secara nasional hanya 27,3% rumah tangga yang telah memanfaatkannya. Sebanyak 62,5% rumah tangga tidak membutuhkan, dan 10,2% rumah tangga tidak menggunakan fasilitas Posyandu untuk alasan lainnya.
Posyandu secara spesifik cukup kompleks, kader memberikan bantuan kepada bidan desa, perawat desa, atau pihak penyelenggara kesehatan lainnya. Pada posyandu anak kader membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kesehatan ibu dan anak.
Sedangkan posyandu orang lanjut usia (Lansia) kader membantu pihak penyelenggara kesehatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia.
Dalam pelaksanaan Posyandu meliputi pendataan Bayi di bawah Usia Lima Tahun (Balita), penimbangan dan pencatatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pendistribusian vitamin, melakukan penyuluhan gizi dan kesehatan kepada kelompok sasaran, serta melakukan kunjungan ke rumah ibu menyusui dan ibu Balita, serta memberikan pelayanan kepada Lansia.
Kinerja Peran Kader Posyandu dalam Pemberdayaan Masyarakat
Partisipasi sebagai kader Posyandu dilatarbelakangi faktor internal dan eksternal. Faktor internal menjadi kader Posyandu yaitu jiwa sosial tinggi untuk membantu orang lain di bidang kesehatan dan keinginan untuk mendapat pengetahuan tentang kesehatan, terutama anak dan ibu hamil.
Faktor eksternal yang melatarbelakangi adalah ingin membantu program pemerintah untuk membentuk anak sehat dan mempunyai layanan kesehatan keluarga yang mudah dijangkau. Kesadaran untuk terlibat aktif dalam membangun kesadaran masyarakat untuk mengambil bagian dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama anak-anak.
Faktor yang mempengaruhi kinerja kader Posyandu sangat kompleks dan bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain. Selain faktor internal seperti usia, lama dedikasi, pengalaman, status sosial, keadaan ekonomi, dan dukungan keluarga; faktor eksternal seperti kondisi masyarakat dan instansi kesehatan juga mempengaruhi motivasi dan retensi kader Posyandu.
Kader juga memberikan pendidikan dan penyadaran kepada masyarakat dalam layanan kesehatan mandiri yaitu sebagai bukti pertolongan pertama dan pengobatan sendiri jika terjadi diare, penyuluhan gizi, penyuluhan penyakit wabah, mengajak partisipasi aktif orang tua melalui kunjungan ke rumah, serta kelas ibu hamil dan balita.
Kader Posyandu mampu memberikan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan untuk mencegah demam berdarah, campak, dan penyakit kaki gajah. Kader dapat memberikan pengertian tentang kejadian ikutan pasca imunisasi kepada orang tua balita.
Pentingnya peran kader posyandu untuk memberdayakan masyarakat inilah harus didukung dengan kesejahteraan oleh pemerintah desa.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz