Pantai Mutiara Trenggalek bikin tercandu-candu. Buktinya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjunginya sebulan sekali, terhitung dari Januari hingga Februari 2023.
Kunjungan pertama, yaitu pada Senin (23/01/2023). Kemudian, kunjungan kedua pada hari ini, Selasa (21/02/2023). Pada kunjungan hari ini, Khofifah melakukan agenda penenggelaman terumbu karang di Pantai Mutiara, sebagai upaya menjaga ekosistem laut.
Khofifah didampingi oleh Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin (Mas Ipin). Banyak dukungan dilakukan oleh Khofifah untuk mendorong pemerintah Kabupaten Trenggalek serta kelompok masyarakat di sana dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut.
Mas Ipin mengatakan, atas upaya tersebut, Khofifah mendapatkan nominasi penghargaan Satya Lancana Wirakarya Pemerintah terkait pengelolaan, pengembangan dan pembangunan kelautan. Untuk itu Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) Biro Tanda Kehormatan melakukan penilaian di lapangan.
"Ibu Gubernur juga merencanakan bulan Maret sebelum puasa akan ada festival mangrove se Jawa di Trenggalek yang nanti juga akan dihadiri oleh beliau. Ibu Gubernur akan bakal terus sering ke sini," kata Mas Ipin.
Khofifah melakukan replantasi terumbu karang, kemudian diberikan kepada Mas Ipin. Lalu, Mas Ipin menyelam ke bawah untuk memastikan di bawah aman. Harapannya, ekosistem lautnya menjadi bagus. Sebab, menurut nelayan di Pantai Mutiara sudah mulai ada gurita, serta ikan-ikan di juga mulai banyak.
"Jadi kalau ekosistemnya terbentuk bagus, masyarakat yang biasa mancing juga dapat rejeki dari situ tanpa eksploitasi seperti dulu, meracuni ikan atau tindakan menyimpang lainnya [tambang emas]," tegas Mas Ipin.
"Sekarang, saya seneng sudah banyak kelompok sadar wisata di sini. Kalau di sini Mas Kacuk, terus teman-teman di Cengkrong, Humara juga ada. Semua saling mendukung menjaga ekosistem laut," tambahnya.
Mas Ipin menyebutkan, di Pantai Mutiara ada pertemuan 4 arus, sehingga pertumbuhan karangnya cukup baik. Karang laut itu bisa sampai 3 cm. Itu merupakan salah satu replantasi terumbu karang yang tercepat di pesisir selatan.
Kepala Biro Gelar Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), Brigjend TNI Ludi Prastyono, membenarkan kunjungannya ke Trenggalek hari ini dalam rangka penilaian.
"Saat ini kami melakukan penilaian, kepada ibu Gubernur untuk penghargaan Satya Lancana Wirakarya Pemerintah terkait pengelolaan, pengembangan dan pembangunan kelautan," ujarnya.
Menurut Ludi, penanaman terumbu karang di Pantai Mutiara benar-benar orisinil dan juga berkelanjutan. Nantinya tinggal melengkapi dokumen-dokumen penunjang, baik berupa regulasi ataupun pendukung yang lain.
"Saat ini, kita melihat kegiatannya dan akan segera kita laporkan kepada dewan. Semoga bisa segera lolos untuk mendapatkan penghargaan Kehormatan Satya Lancana Wirakarya dari Presiden," Ludi.
Menanggapi penilaian ini, Khofifah menambahkan Jawa Timur ingin menuju blue ekonomi. Pihaknya sudah melakukan sinergi dengan sangat banyak stake holder, termasuk kepala daerah maupun Pokmas serta elemen-elemen strategis lainnya.
"Kebetulan di area Pantai Mutiara dan Prigi ini relatif komprehensif. Jadi saya menyebut ini prototype bagaimana kita menyiapkan tata ruang laut dan itu akan menjadi pintu masuk terwujudnya blue ekonomi. Nanti dari sini insya Allah Pak Ludi akan ke Cengkrong, Hutan Mangrove dan turunan hilirisasi-nya," jelas Khofifah.
Kacuk Wibisono, Ketua Pokmaswas Rembeng Raya, menceritakan sebelum tahun 2019 terumbu karang di Pantai Mutiara banyak yang mengalami kerusakan. Kemudian Dinas Kelautan Provinsi Jawa Timur memberikan program rumah ikan, terumbu karang 1, terumbu karang 2, terumbu karang 3, tranplantasi terumbu karang dan program yang lainnya.
"Alhamdulillah sejak penenggelaman tahun 2019 banyak ikan yang masuk, mulai dari gurita, cumi, ekor kuning yang orang lokal zebut ikan mumuk. Terus Giant Travelling [GT], Kakap merah dan Kerapu. Alhamdulillah cukup bermanfaat," jelas Kacuk.
Dari upaya yang dilakukannya, Kacuk berharap bisa memberikan keberkahan bagi banyak orang. Mulai dari sektor pariwisatanya, warung, homestay maupun pemanjat pohon kelapa yang hasilnya dijual di destinasi wisata tersebut.