Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Masyarakat Munjungan Butuh Akses Jalan, Wabub Trenggalek: Ini Persoalan Klasik

Masyarakat Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, mengadakan Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang), di Balai Desa Masaran, pada Senin (13/02/2023). Dalam forum itu, masyarakat Munjungan butuh akses jalan.Dilansir dari Prokopim Trenggalek, Plt Camat Munjungan, Yusuf Widarso, masyarakat ingin ada akses alternatif bila terjadi bencana alam di Munjungan yang melumpuhkan akses utama."Masyarakat tidak perlu lagi melewati Panggul. Bisa melewati Watu Agung atau Dalam Wates,Kecamatan Dongko," ujar Yusuf.Usulan akses jalan itu menjadi prioritas utama dalam Pra Musrenbang Kecamatan Munjungan. Masyarakat butuh peningkatan akses jalan Munjungan - Dongko, baik dari Craken menuju Watu Agung dan Karangturi ke Salam Wates.Yusuf berharap, peningkatan akses jalan Kampak - Munjungan juga menjadi perhatian pemerintah daerah di tahun anggaran 2024 nanti. Kemudian akses jalan menuju SMAN 1 Munjungan.Selain akses jalan, prioritas utama lainnya terkait dengan permasalahan sampah di Kecamatan Munjungan. Tempat Pembuangan Sampah sementara (TPS) yang berada di belakang Balai Desa Munjungan tidak mampu menampung sampah saat ini. Kemudian, bila musim penghujan menimbulkan polusi udara yang sangat mengganggu.Merespons kebutuhan masyarakat Munjungan, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, menyatakan telah mencatat semua usulan masyarakat di pesisir Selatan Jawa itu.Syah, mengatakan Musrenbang bukanlah forum bupati dan wakil bupati, melainkan forumnya masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk berjuang secara bersama-sama."Kami datang utamanya adalah untuk mendengarkan dan mencatat, serta akan kam perjuangkan agar yang menjadi cita-cita Kecamatan Munjungan ini bisa tercapai," ujar Syah.Syah juga meminta kepada masyarakat untuk berdiskusi apa saja yang mau disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek. Harapannya, pemerataan pembangunan bisa terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek.Meski sudah menampung aspirasi masyarakat, Syah mengaku Pemkab Trenggalek memiliki keterbatasan anggaran. Selain Munjungan, masih ada 13 kecamatan lain dengan persoalan yang dimiliki masing-masing. Masyarakat di kecamatan lain juga memiliki cita-cita yang sama."Ini menjadi persoalan klasik yang setiap tahun terus berulang. Semoga tahun-tahun berikutnya kita bisa menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan yang ada," tandas Syah.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *