Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kisah Nur Arifin, Tukang Bengkel Dinamo Trenggalek yang Nekat Magang DPRD

https://www.youtube.com/watch?v=mwOAvsXp-NU

Cuaca agak mendung, gerimis mulai membasahi tanah yang kering. Di sudut Desa, Arifin sedang sibuk membenahi dinamo rusak. Dirinya tampak mengenakan kaos oblong biasa.

Ia tinggal di Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Trenggalek di RT 18 RW 04, kesehariannya berprofesi sebagai tukang reparasi dinamo. Namun kini, informasinya, dia sedang macung dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Berita tentang pendaftarannya di Pemilu 2024 tersebut terkonfirmasi dari baliho besar yang terpampang di depan rumahnya. Ketika ditanya, dirinya tak menampik soal pencalonan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek.

Motivasi Ariffin untuk dalam mencalonkan diri sebagai legislatif itu berangkat dari empati. Karena seringkali melihat jalan rusak di sekelilingnya yang tak kunjung diperbaiki. Meski masyarakat telah menyampaikan aspirasi, menurut penilaiannya tak kunjung dipandang dan didengar.

"Saya melihat jalan depan rumah ini saja contohnya, selama 10 tahun belum diperbaiki sama sekali. Ini menandakan perlu wakil rakyat yang bisa memperhatikan aspirasi," paparnya saat ditemui.

Berlatar belakang montir di bengkel rintisannya sejak 2009, Nur Ariffin optimistis mampu mendapat suara di Dapil 3, Karangan, Suruh, Gandusari. Dirinya bercerita awal mula berdiri bengkel dinamo tersebut.

"Dulunya tidak menetap seperti ini, saya keliling, atau ada yang manggil dari orang yang ada kendala pompa air rumahnya rusak atau hal yang bersangkutan dengan dinamo," tegasnya.

Motivasinya menjadi seorang tukang bengkel, berangkat dari keinginan kerja yang tidak dikekang. Sehingga, ia lebih bebas, dan menekuni usaha rintisan mandiri.

"Kalau saya kerja dikekang itu tidak bisa, lebih enak usaha sendiri, kita yang menjadi manajemen usaha itu," celetuknya sambil menyeruput secangkir kopi.

Akhirnya, pria kelahiran 1986 itu menopang ekonominya melalui bengkel dinamo. Hingga saat ini dirinya memiliki pekerja sebanyak 2 orang. Kemudian, dirinya juga telah memfasilitasi 19 kali pelajar praktek lapangan di bengkelnya.

"Alhamdulilah, untuk penghasilan lumayan. Bisa menutupi ekonomi keluarga. Meski profesi ini membutuhkan ketelitian dalam melakukan pembenahan," paparnya.

Nur Ariffin berangkat nyaleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dirinya, mendapatkan nomor urut 8 di Daerah Pemilihan (Dapil) 3, Karangan, Suruh, dan Gandusari.

"Ini saya mencalonkan diri yang pertama kali, semoga ikhtiar ini bisa membawa manfaat. Jika nanti saya jadi, bengkel akan saya sulap menjadi bengkel aspirasi," janjinya.

Katanya, PKS adalah partai solid, sehingga ia memberanikan diri untuk pertama kali mencalonkan diri sebagai legislatif. Pengakuannya, sejak tahun 2009 sudah menjadi simpatisan, tanpa masuk struktur partai tersebut.

Pengakuan Nur Ariffin, kekeluargaan partai yang memiliki slogan 'Pembela Rakyat' itu cukup kuat. Sehingga ia memantapkan diri untuk menjadi penyambung aspirasi masyarakat Trenggalek.

"Awalnya itu saya ikut kajian rutin, kemudian lambat laun kenal dengan seseorang, dan akhirnya menemukan jalan politik, ya di PKS ini," tambahnya.

Arifin mengakui, menemukan jalur politik PKS itu harus menempuh beberapa hal. Seperti, mukhoyam, rihlah, kegiatan tersebut sebagai bentuk penyaringan kader PKS tingkat Madya.

"Jadi tidak serta merta saya itu masuk partai dapat jabatan tertentu, harus melewati penyaringan, dan semua saya niatkan demi masyarakat termasuk pencalonan diri saya, termasuk menjadi bengkel dinamo," ujarnya.