Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kiat Bahagia dari Finlandia, Negara No. 1 Paling Bahagia di Dunia, 3 Hal yang tidak Mereka Lakukan

Tahukah kamu, Finlandia selama lima tahun berturut-turut menempati peringkat pertama sebagai negara paling bahagia di dunia? Menurut World Happiness Report, merupakan laporan seluruh dunia untuk mengukur kebahagiaan, diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Frank Martela, PhD, seorang filsuf dan peneliti psikologi yang mempelajari dasar-dasar kebahagiaan di Finlandia membuat tulisan menarik tentang tiga kiat yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang Finlandia. Tulisan tersebut di terbitkan dalam jurnal make it cnbc.com.

Frank membagikan tiga kiat hidup yang tidak dijalani orang-orang Finlandia sehingga memiliki kualitas hidup bahagia.

1. Mereka Tidak Membandingkan Diri dengan Tetangga Mereka

Frank mengutip syair dari orang Finlandia yang jika diterjemahkan berbunyi "Jangan membandingkan atau menyombongkan kebahagiaan Anda". Syair yang mengandung nilai filosofis ini menurut Frank benar-benar diperhatikan orang Finlandia, terutama soal materi dan pamer kekayaan secara terbuka.

"Saya pernah bertemu dengan salah satu orang terkaya di Finlandia. Dia mendorong balita di kereta dorong menuju stasiun trem. Dia bisa saja membeli mobil mahal atau menyewa sopir, tetapi dia memilih transportasi umum," cerita Frank dilansir dari Make it. 

Kiat pertama dari Frank, pria yang juga seorang dosen di Universitas Aalto di Finlandia Adalah:

Fokuslah pada apa yang membuat Anda bahagia dan kurangi hidup terlihat sukses. Langkah pertama menuju kebahagiaan sejati adalah menetapkan standar Anda sendiri, alih-alih membandingkan diri Anda dengan orang lain.

2. Mereka Tidak Mengabaikan Kebaikan Alam

Menurut hasil survey Sitra, 87% orang Finlandia merasa bahwa alam penting bagi mereka karena memberikan ketenangan pikiran, energi, dan relaksasi. Mayoritas orang Finlandia menganggap alam penting bagi diri mereka sendiri. Sebuah survei yang ditugaskan oleh Sitra menunjukkan bahwa orang Finlandia memiliki banyak hubungan berbeda dengan alam.

Frank memberikan gambaran di Finlandia, karyawan berhak  atas liburan musim panas selama empat minggu. Banyak dari mereka menggunakan waktu itu untuk pergi ke pedesaan dan membenamkan diri di alam. Semakin sedikit fasilitas, bahkan sampai tidak ada listrik atau air mengalir di rumah, semakin baik.

Kiat kedua dari Frank, penulis “A Wonderful Life: Insights on Finding a Meaningful Existence," berbunyi:

Menghabiskan waktu di alam meningkatkan vitalitas, kesejahteraan, dan memberi kita rasa pertumbuhan pribadi. Temukan cara untuk menambahkan tanaman hijau ke dalam hidup Anda, bahkan jika itu hanya membeli beberapa tanaman untuk rumah Anda.

Orang Finlandia Tidak Memutus Kepercayaan antar Sesama

John F. Helliwell, Haifang Huang & Shun Wang dalam makalah berjudul New Evidence on Trust and Well-being. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan di suatu negara, semakin bahagia warganya. 

Reader's digest melakukan eksperimen sosial untuk mencari tahu kota mana yang paling jujur. Itu dilakukan dengan cara menjatuhkan dompet yang berisi nomor ponsel, foto keluarga, kupon, dan kartu nama, plus uang setara dengan $50. Mereka menjatuhkan dompet 12 kali di setiap kota yang mereka pilih kemudian menyaksikan untuk melihat apa yang akan terjadi.

Hasil sosial eksperimen mereka menunjukkan bahwa kota Helsinki, Finlandia adalah yang paling jujur. Ada 11 dari 12 dompet yang dijatuhkan secara sengaja, dinyatakan kembali kepada reporter Rd.com. Eksperimen ini menjadi klaim kuat Frank bahwa negaranya memiliki tingkat kepercayaan tinggi. 

"Orang Finlandia cenderung saling percaya dan menghargai kejujuran. Jika Anda lupa laptop Anda di perpustakaan atau kehilangan ponsel Anda di kereta, Anda bisa yakin akan mendapatkannya kembali. Anak-anak juga sering pulang naik bus umum dari sekolah dan bermain di luar tanpa pengawasan," tulis Frank. 

Kiat ketiga hidup bahagia dari Frank:

Pikirkan tentang bagaimana Anda dapat tampil untuk komunitas Anda. Bagaimana Anda bisa menciptakan lebih banyak kepercayaan? Bagaimana Anda dapat mendukung kebijakan yang dibangun di atas kepercayaan itu? Tindakan kecil seperti membuka pintu untuk orang asing atau memberikan tempat duduk di kereta juga membuat perbedaan.