Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kesengsem Produk UMKM Trenggalek, Novita Hardini: Transformasi Digital Jadi Kunci Cuan

Novita Hardini Mochamad, Istri Bupati Trenggalek, tidak berhenti dalam memberikan semangat kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bumi Menak Sopal.

Tak ayal saat dirinya mendampingi Mochamad Nur Arifin [Mas Ipin] dalam agenda 'Makarya Ning Desa', Bunda Novita kesengsem sama produk UMKM Kecamatan Gandusari.

Tak hanya kesengsem saja, namun dirinya membeli tas cantik karya olahan tangan warga Desa Karanganyar. Selain itu, Bunda Novita juga memberikan motivasi bagi warga untuk memanfaatkan digitalisasi secara maksimal.

"Karena dengan memanfaatkan secara benar, handphone bisa menghasilkan uang, daripada membuat status yang tidak jelas," terangnya saat dikonfirmasi awak media.

Motivasi itu disampaikan untuk perempuan. Karena menurut Bunda Novita perempuan bisa menjalankan peran ganda dalam kehidupan. Selain mampu mengasuh anak juga bisa membantu pergerakan ekonomi keluarga.

"Penguatan peran perempuan sangat strategis. Karena di Indonesia perempuan dua kali lipat lebih banyak dari laki laki," tegas Bunda Novita.

Bunda Novita memberikan contoh, bahwa ada warga Trenggalek yang berjualan bunga Anggrek dan memiliki omset besar. Hal itu menurutnya didapat dengan memanfaatkan teknologi digital.

"Ayo jualan dari Whatsapp dan Facebook. Tik Tok pun juga bisa untuk jualan, tidak hanya buat status yang tidak jelas. E-commerce saat ini juga sudah sangat banyak," ujarnya.

Makarya Ning Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Bupati Trenggalek menyampaikan tekadnya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui program tersebut.

Pihaknya percaya bawaannya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dimiliki saat ini tengah berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang prima melalui kemajuan teknologi.

Namun karena tidak semua wilayah bisa mengakses dengan baik maka lahirlah gagasan Mening Deh olehnya.

"Setiap Hari Rabu semua OPD yang memberikan pelayanan, saya minta memberikan pelayanan di Desa. Tentunya kalau masyarakat datang langsung ke pusat layanan membutuhkan biaya. Untuk itu layanan ini kita dekatkan," ujar Mas Ipin.