Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kecelakaan Trenggalek Tahun 2023 Meningkat, 46 Orang Tewas 

Kecelakaan di Trenggalek sepanjang tahun 2023 mengalami peningkatan. Hal itu berdasarkan paparan Polres Trenggalek saat konferensi pers akhir tahun, Jumat (29/12/2023). 

Kenaikan angka kecelakaan lalu lintas di Trenggalek sebesar 12 persen dibanding tahun 2022. Rincinya, pada tahun 2022 terjadi kecelakaan sebanyak 545 peristiwa. 

Kemudian, pada tahun 2023 angka kecelakaan lalu lintas di Trenggalek mencapai 610 peristiwa. Meski naik, korban meninggal dunia mengalami penurunan. 

Penurun korban kecelakaan yang meninggal dunia sebanyak 22 persen. Rincinya pada tahun 2022 korban meninggal 59, kemudian pada tahun 2023 korban kecelakaan tewas 46 jiwa. 

"Untuk kecelakaan ada penurunan untuk korban meninggal dunia, sebesar 22 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya," papar Kapolres Trenggalek, AKBP Gathut Bowo Supriyono. 

Angka peristiwa kecelakaan Trenggalek didominasi usia 16 tahun sampai 30 tahun dengan keterlibatan kecelakaan 323. Kemudian, nomor kedua paling banyak 51 tahun dengan keterlibatan kecelakaan 265. 

"Sementara itu untuk transportasi yang mendominasi dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas adalah sepeda motor, dengan total 860 kecelakaan yang melibatkan sepeda motor," detailnya dalam konferensi pers. 

Kemudian, transportasi  yang terlibat dalam kecelakaan kedua adalah mobil penumpang. Keberadaan mobil penumpang saat laka lantas mengalami kenaikan 143 persen dibandingkan tahun 2022. 

Detailnya, pada tahun 2022 jumlah kecelakaan yang melibatkan mobil penumpang sebanyak 21. Sementara itu pada tahun 2023 mengalami lonjakan di angka 51. 

Tambahnya, dari catatan Polres Trenggalek jam rawan kecelakaan pada pukul 12.00 WIB, sampai dengan 18.00 WIB. Pada jam itu mengalami peningkatan daripada tahun 2022 sebanyak 139 dan tahun 2023 sebanyak 182 atau 30,94 persen. 

Sementara iru area black spot rawan kecelakaan di sepanjang Jalan Nasional Kecamatan Durenan sampai dengan Kecamatan Gondang masuk Kabupaten Tulungagung. 

"Jalan tersebut secara geografis lurus dan ada beberapa permasalahan [lobang dan bergelombang] dan meningkatnya mobilitas arus masyarakat yang melintas," tandasnya.