Jumlah Tak Banyak, Bantuan Mesin Pertanian di Trenggalek Tak Mampu Cukupi Poktan

Kabar Trenggalek - Bantuan alat mesin pertanian di Trenggalek yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), mengalami penurunan. Hal ini membuat permintaan bantuan alsintan dari kelompok tani (poktan) tidak bisa tercukupi sepenuhnya, Kamis (09/06/2022).Kepala Seksi (Kasi) Sarana Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Trenggalek, Sadriyati, membenarkan ada delapan jenis bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diterima poktan-poktan. Di antaranya pompa air, cultivator, traktor roda dua, Hand Sprayer, APPO, Rice Transplanter, perbengkelan, dan Combine Harvester Besar.Akan tetapi, ketika membandingkan data bantuan alsintan kurun 2021 hingga 2022, bantuan alsintan mengalami penurunan."Trennya [bantuan] mengalami penurunan," kata Sadriyati.Beberapa bantuan alsintan yang menurun, yaitu pompa air pada 2021 mendapatkan empat unit, tapi pada 2022 hanya tiga unit. Lalu cultivator 2021 dapat 15 unit, namun tahun ini APBN belum ada, sementara APBD rencananya mengadakan tiga unit. Selain itu, hand sprayer pada 2021 dapat 10 unit, sedangkan pada 2022 belum ada."Bantuan dari APBN khususnya, belum dikirim seluruhnya," jelas Sadriyati.Kendati terjadi penurunan bantuan pada 2022, menurut Sadriyati, seluruh kecamatan di Trenggalek sudah pernah mendapatkan bantuan alsintan. Hanya saja, kebutuhan alsintan dari petani terus meningkat. Hal itu berdasarkan proposal yang masuk di Dispertapan Trenggalek."Proposal itu kita entri ke e-proposal. Dari APBN, penentuan penerimaan proposal berdasarkan keputusan Kementan, sementara bantuan dari APBD tergantung anggaran yang ada," ucap Sadriyati.Secara teknis, pengadaan alsintan di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek tidak bisa dilakukan di satu tahun anggaran. Prosesnya, melalui entri data ke SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah) kemudian baru pengadaan barang pada tahun berikutnya.