KBRT – Jembatan penghubung yang menjadi akses utama warga RT 14 Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, hanyut terbawa arus sungai pada Kamis malam (05/06/2025). Derasnya aliran air sungai usai hujan lebat membuat jembatan tak mampu bertahan.
Kowangit, warga setempat, mengatakan bahwa jembatan hanyut sekitar pukul 22.00 WIB, saat hujan deras mengguyur kawasan Watulimo.
“Awal mula itu air sungai luber sampai atas jembatan, kemudian sekitar pukul 10 malam jembatan langsung hilang,” ujar Kowangit, Kamis (5/5/2025).
Menurutnya, jembatan itu pernah hanyut sebelumnya sekitar 15 tahun lalu. Jembatan tersebut merupakan akses vital warga RT 14 yang biasa digunakan untuk menuju jalan utama Pantai Prigi.
Akibat putusnya jembatan, warga kini harus memutar lebih jauh untuk keluar dari lingkungan mereka. Biasanya, jarak ke jalan raya hanya sekitar 200 meter. Kini mereka harus menempuh jarak sekitar 500 meter.
“Ini akses warga sini. Sekarang harus mutar kalau mau keluar. Kalau lewat jembatan jaraknya sekitar 200 meter, kalau muter ya sekitar 500 meter,” katanya.
Sedikitnya 50 rumah terdampak akibat putusnya jembatan ini. Selain itu, 20 rumah juga terdampak banjir yang menggenangi wilayah tersebut pada malam kejadian.
“Tadi malam saya tidak tidur. Banjir itu juga masuk ke rumah, sekitar satu meter tingginya,” tutur Kowangit.
Air yang menggenangi rumah warga mulai surut sekitar satu jam setelah banjir melanda.
Selain sebagai akses menuju pemukiman, jembatan tersebut juga digunakan warga untuk menuju ke makam yang terletak di wilayah RT 14. Aktivitas warga di jalur ini cukup tinggi setiap harinya.
“Kalau bisa segera diperbaiki, ya jembatan untuk akses sepeda motor saja,” tandas Kowangit.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz