KBRT - Jalan rusak di Trenggalek menjadi keluhan warga, karena berdampak pada keselamatan pengguna jalan. Menanggapi demikian, Bupati Trenggalek dalam waktu dekat membentuk Satgas Daya Anti Jalan Berlubang.
Pembentukan tersebut juga dampak dari efisiensi anggaran yang memangkas Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Alokasi Umum (DAU). Karena, dua sumber dana terseb nout ada anggaran infrastruktur yang terpangkas.
“Dalam penyisiran tahap awal, kami mengumpulkan anggaran 49 Miliar, kemudian sesuai dengan petunjuk [35 Miliar] dikembalikan untuk pendidikan dan kesehatan dan sisa 14 Miliar maksimalkan dulu ke Satgas Daya Anti Jalan Berlubang,” terang Mochamad Nur Arifin.
Katanya, efisiensi Inpres 1 Tahun 2025 berdampak pada dana transfer DAU dan DAK kurang lebih 60 Miliar. Saat ini, pihaknya dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sedang melangsungkan penyisiran tahap dua.
“Fokus pertama di Dinas PU, akan membentuk satgas daya anti jalan berlubang, karena dimungkinkan dengan anggaran sempit peningkatan jalan secara full belum bisa berjalan normal, maka situasi ini kami memfokuskan keamanan masyarakat [dengan tambal jalan],” tandasnya.
Menambahkan, jalan rusak dan berlubang itu menimbul keresahan di masyarakat. Seperti di Gandusari, warga menanam pohon pisang di jalan berlubang. Bahkan, di Kampak warga rela patungan untuk membeli material dan gotong royong menambal jalan.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Zuhri