KBRT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek berencana kembali mengajukan pinjaman senilai Rp250 miliar untuk pembangunan infrastruktur. Rencana ini akan direalisasikan setelah Pemkab menyelesaikan pembayaran pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada Oktober 2026.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Trenggalek, Hartoko, menyampaikan bahwa pelunasan pinjaman PEN yang dimulai sejak 2021 tersebut menjadi syarat sebelum kembali mengakses pembiayaan baru dari PT SMI.
“PEN Oktober 2026 selesai. Kelihatannya setelah selesai akan kembali mengajukan pinjaman lagi ke PT SMI untuk pembangunan infrastruktur yang rusak,” ujar Hartoko kepada awak media.
Rencana pinjaman ini, menurut Hartoko, masih akan mengikuti hasil analisis kelayakan fiskal oleh PT SMI. Penentuan nilai dan disetujuinya pinjaman akan bergantung pada kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Trenggalek dalam melakukan pembayaran.
“Nilainya kisaran Rp250 miliar, namun nanti kita ikut keputusan PT SMI terkait kemampuan bayar kita karena ada analisa,” imbuhnya.
Selain itu, Hartoko menegaskan bahwa jangka waktu pinjaman akan disesuaikan dengan masa jabatan kepala daerah aktif. Ketentuan tersebut merupakan bagian dari regulasi yang mengatur batasan pembiayaan lintas periode kepemimpinan.
Dalam APBD tahun 2025, pembayaran cicilan pinjaman PEN tetap menjadi salah satu prioritas belanja daerah. Saat ini, Pemkab Trenggalek masih membayar cicilan sebesar Rp65 miliar per tahun dengan bunga yang menurun setiap tahunnya.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Lek Zuhri