Kabar Trenggalek - Beberapa hari terakhir, Kabupaten Trenggalek diguyur hujan deras secara merata. Hal tersebut berdampak baik terhadap sumber-sumber yang kian menipis akhirnya bertambah kembali, Desa yang terletak di wilayah pegunungan kini kembali basah akibat guyuran hujan yang melanda (23/06).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek menerangkan bahwa sempat ada permintaan dari dua desa untuk suplai air bersih. Desa tersebut mengalami kekeringan pada bulan mei lalu, yakni di Desa Banjar dan Besuki yang berada di Kecamatan Panggul.
"Sementara pihak desa menginformasikan kepada kami, menghentikan suplai air bersih di dua desa, kecamatan panggul," jelas Tri Puspita Sari, Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek.
Masih kata Tri Puspita Sari, bahwa sejak akhir bulan lalu BPBD telah mengirimkan sebanyak tiga kali bantuan air bersih di dua desa tersebut. Saat ini tercatat 18 tangki air bersih yang sudah dikirimkan. "Sebenarnya hari ini jadwal kami untuk mengirimkan air bersih lagi, namun Kades menghentikan dulu karena sumber-sumber mulai tambah lagi debit airnya," tandasnya.
Meski demikian, BPBD Kabupaten Trenggalek masih harus tetap siaga. Apabila di lain waktu ada desa yang meminta pengiriman suplai air bersih kembali karena terkena bencana kekeringan, "Nanti kalau ada yang kekeringan pihak desa akan mengonfirmasi BPBD dan kami akan menindaklanjuti untuk pengiriman air bersih tersebut," ucap Tri Puspita Sari.
BPBD Kabupaten Trenggalek telah menyiapkan mobil tanki sebanyak empat armada. Menurut Kalaksa BPBD Trenggalek, Joko Rusianto, empat armada tersebut untuk kesiagaan kemarau tahun ini.
Selain empat mobil tersebut, kata Joko, terdapat juga beberapa mobil milik instansi lain yang juga bisa dipakai untuk mendistribusikan air. Pada penanganan kekeringan tahun lalu, jumlah mobil lintas instansi yang dipakai untuk mengirim air berjumlah belasan unit.
“Pada prinsipnya, semakin banyak kendaraan yang dipakai, semakin cepat distribusi, maka semakin baik,” sambung Joko.
Sebelumnya, Pemkab Trenggalek telah menganggarkan dana untuk distribusi air dari anggaran belanja tidak terduga. BPBD mengklaim, anggaran yang tersedia cukup untuk menangani kekeringan di puluhan desa apabila kekeringan tahun ini terjadi cukup parah. “Kalau anggaran, kami tidak khawatir. Kalaupun nanti kurang, kami bisa mengajukan ke provinsi,” pungkasnya.