Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Hanya Sebulan, Banyak Bencana Longsor Terjadi di Trenggalek, Ini yang Paling Parah

Kabar Trenggalek - Bulan Juni 2022 menyisakan duka bagi beberapa warga yang terdampak bencana, salah satunya adalah tanah longsor terjadi di Trenggalek. Berdasarkan catatan Kabar Trenggalek, ada puluhan peristiwa tanah longsor yang terjadi selama Juni 2022, Jumat (15/07/2022).Kabar Trenggalek mencatat, tepatnya ada 24 bencana tanah longsor di Kabupaten Trenggalek selama Juni 2022. Wilayah yang banyak mengalami tanah longsor yaitu Kecamatan Kampak (7 peristiwa), Munjungan (7 peristiwa), Dongko (4 peristiwa), Tugu (3 peristiwa), Panggul (2 peristiwa) dan Watulimo (1 peristiwa).Catatan tanah longsor itu berdasarkan laporan yang diumumkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek. Selain itu, ada laporan langsung dari warga kepada Kabar Trenggalek.[caption id="attachment_15613" align=aligncenter width=785]Tanah Longsor di Desa Timahan Trenggalek Tanah Longsor di Desa Timahan Trenggalek/Foto: BPBD Trenggalek[/caption]Peristiwa tanah longsor, kebanyakan didahului oleh curah hujan deras/intensitas tinggi ataupun banjir. Berbagai peristiwa tanah longsor itu menyebabkan beberapa dampak seperti:
  • Toilet rumah warga rusak
  • Dapur rumah warga rusak
  • Dinding rumah warga rusak
  • Jalan amblas
  • Bangunan sekolah ambruk
  • Plengsengan/tembok penahan tebing ambrol
  • Menutup akses jalan antar desa
  • Menutup akses jalan antar kabupaten
Berdasarkan Peta Resiko Bencana Tanah Longsor Kabupaten Trenggalek, seluruh kecamatan yang ada di Trenggalek memiliki tingkat resiko rendah, sedang, hingga tinggi. Sehingga, kewaspadaan masyarakat maupun pemerintah dalam menghadapi bencana sangat penting untuk ditingkatkan.[caption id="attachment_16189" align=aligncenter width=1080]Tanah longsor di Dusun Buluroto, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek Tanah longsor di Dusun Buluroto, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Terlebih, dari beberapa laporan yang diterima Kabar Trenggalek, ada bencana tanah longsor parah pada bulan Juli 2022. Laporan itu berasal dari warga Dusun Buluroto, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak.Di Dusun Buluroto, sebelumnya tidak pernah terjadi tanah longsor parah. Pada Kamis malam (30/06/2022) tanah longsor terjadi di RT 40, RW 10, Dusun Buluroto. Akibatnya, tanah longsor menjebol dinding rumah Anik, warga Dusun Buluroto. Selain itu, tanah longsor juga menutup akses jalan.Berdasarkan catatan Kabar Trenggalek, sebelumnya Dusun Buluroto pernah menjadi lokasi eksplorasi tambang emas oleh pertambangan emas PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), tahun 2011 dan 2016. Sebelum dieksplorasi tambang emas PT SMN, tidak pernah terjadi tanah longsor parah di Dusun Buluroto.“Kejadian longsor di Dusun Jerambah dan Buluroto ini paling parah. Dahulunya aman, entah kenapa sekarang sedikit hujan saja sudah banyak yang longsor,” ungkap Nurhayati, Badan Perwakilan Desa (BPD) Ngadimulyo.[caption id="attachment_15852" align=aligncenter width=526]Dinding rumah Sukidi tertimpa tanah longsor Dinding rumah Sukidi tertimpa tanah longsor/Foto: BPBD Trenggalek[/caption]Merespons hal ini, Tri Puspita Sari, Sekretaris BPBD Trenggalek, menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan ke depannya untuk mitigasi bencana."Langkah yang dilakukan BPBD utk memitigasi bencana, yaitu meningkatkan sosialisasi/edukasi kepada masyarakat di saerah rawan bencana terkait managemen bencana, dan pembentukan dan sosialisasi desa tangguh bencana," ujar Sari saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.Sari menyampaikan, untuk daerah rawan longsor BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati apabila ada tanda-tanda tanah longsor.Selain itu, Sari mengimbau masyarakat untuk segera mencari tempat yang aman, menutup rekahan di atas lereng supaya bisa mencegah air cepat masuk. Serta, masyarakat perlu berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) atau relawan dan perangkat desa untuk penanganan lebih lanjut."Dari beberapa kejadian bencana yang terjadi, BPBD sudah berkoordinasi dengan stakeholders terkait dalam penangananya. Ada yang penanganan lewat BTT [Bantuan Tidak Terduga], ada juga yang lewat kegiatan PUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]," tandas Sari.