Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Gempa 5,6 Richter di Pacitan Terasa Hingga Trenggalek 

Kubah Migunani

Adzan isya berkumandang di bumi menak sopal trenggalek. Selang 30 menit getaran terasa dari kota alen-alen itu. 

Warga tampaknya terasa. Seperti Soeripto, warga Kelurahan Surodakan, saat duduk santai merasakan ada getaran. 

Getaran demikian menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) gempa terjadi di wilayah Kabupaten Pacitan dengan kedalaman 10 Kilometer. 

"Tadi duduk santai saya rasakan getaran kisaran 1 menit. Namun, semakin lambat getaran dan tidak sempat keluar rumah," ujarnya. 

Sementara hasil penelusuran Kabar Trenggalek, melalui akun media sosial BMKG, telah terjadi gempa 5,6 richter di Pacitan terasa hingga Trenggalek.

"Info Gempa dirasakan Mag:5.6, 09-Jan-23 19:26:31 WIB, Lok:8.99 LS, 111.16 BT [Pusat gempa berada di laut 90 km Tenggara Pacitan], Kedalaman:10 Km," tulis BMKG dilansir dari situs resminya.

Pengumuman gempa di Pacitan dengan 5,6 SR dibarengi dengan disclaimer dari BMKG, yang mengatakan parameter gempar dapat berubah. 

"Disclaimer dalam beberapa menit pertama setelah gempa parameter gmp dapat berubah dan boleh jadi blm akurat,kecuali telah dianalisis ulang seismolog," tandasnya. 

Sementara itu terkait gempa 5,6 SR belum ada laporan terkait kerusakan di seputar Trenggalek maupun wilayah Pacitan. Wilayah yang merasakan gempa yaitu:

II-III Pacitan, II-III Gunungkidul, II-III Bantul, II-III Kota Yogyakarta, II-III Sleman, II-III Kulonprogo, II-III Wonogiri, II-III Purworejo, II-III Cilacap, II - III Nganjuk, II - III Kediri, II - III Tulungagung, II - III Trenggalek, II Banjarnegara, II Wonosobo, II Karangkates, II Kebumen, II - III Blitar.

"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," pesan BMKG.

Tindakan yang Harus Kamu Lakukan saat Gempa Bumi

1. Mengenali Tempat Tinggal

Mitigasi secara mandiri dapat dimulai dari persiapan sebelum terjadi gempa bumi. Diawali dengan mengenali tempat tinggal dan tempat bekerja, memastikan bahwa struktur bangunannya kuat, serta letak bangunan terhindar dari bahaya akibat gempa bumi seperti tanah longsor dan rekahan tanah.

Perabotan seperti lemari dan cabinet dapat diatur agar tidak roboh dengan menempelkannya pada dinding (dipaku atau diikat), serta meletakkan benda berat di bagian paling bawah untuk menghindari benda berat yang jatuh.

2. Menyiapkan Tas Siaga Bencana

Menyiapkan tas siaga bencana (emergency preparedness kit) yang berisikan dokumen/surat berharga, kotak P3K berisi obat-obatan, radio portable, pakaian, uang tunai, telepon genggam, masker, peluit, senter/lampu, baterai, makanan siap santap yang tahan lama, supplement, dan air minum. Sehingga, ketika terjadi gempa bumi tas tersebut dapat langsung dibawa ke titik berkumpul tempat evakuasi sementara.

3. Perhatikan Jalur Evakuasi

Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat, sehingga apabila terjadi gempa bumi sudah mengetahui tempat paling aman untuk evakuasi.

Jalur evakuasi sebagai penunjuk arah ke tempat aman untuk berlindung, sangat perlu dipasang di bangunan/sarana publik seperti tempat kerja, rumah sakit, hotel, tempat wisata, dan sekolah.

Papan titik berkumpul untuk menunjukkan sebagai tempat yang aman juga perlu dipasang di area lapangan luas yang jauh dari tiang, bangunan, dan pohon tinggi.

4. Catat Nomor Telepon Penting

Mencatat nomor telepon penting kedaruratan yang dapat dihubungi saat terjadi gempa bumi juga menjadi hal yang sangat penting. Saat terjadi gempa bumi, ketika merasakan guncangan/getaran secara refleks akan berlari ke luar rumah.

Namun, perlu dipahami bahwa ada mitigasi perlindungan diri awal yang harus dilakukan saat merasakan guncangan gempa bumi.

Selengkapnya artikel Tindakan yang Harus Kamu Lakukan saat Gempa Bumi, baca DI SINI

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *