Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Gala Bunga Matahari, Lagu Favorit Orang yang Kehilangan

Oleh: Wulan Agma Pratiwi

Mungkinkah, mungkinkah
Mungkinkah kau mampir hari ini?

Siapa yang tidak mengenal lagu ini? Lagu yang sering dijadikan backsound reels dan yang viral di berbagai platform media sosial. 

Ketika mendengarkan lagu Gala Bunga Matahari siapapun akan merasakan sedih, galau, meratapi seseorang yang telah meninggalkannya, hingga menjadi menyukai lagunya.

Lagu ini bermakna dalam kepada siapa saja yang telah kehilangan seseorang yang disayangi entah kekasihnya, orang tua, maupun sahabatnya.

Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari

Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan

Saking kangennya seseorang yang kehilangan itu, dia berharap seseorang yang telah meninggalkannya berubah menjadi bunga matahari. Yang ketika dia merasa kangen, bisa mengunjunginya di taman.

Bahkan Ketika bunga matahari tersebut tidak dapat berbicara seperti manusia, pada umumnya, seseorang yang sangat sedih itu berharap orang yang meninggalkannya dapat berbicara meskipun menggunakan bahasa tumbuhan atau bahasa yang tidak dapat dipahami manusia. Yang artinya, bunga matahari ini dijadikan simbol orang yang telah meninggal.

Lirik di bait pertama sudah menggambarkan rasa kehilangan dan kerinduan yang begitu mendalam. Perasaan kehilangan tersebut sering menghantui siapapun yang telah ditinggalkan seseorang yang disayanginya. Manusia akan lebih sedih ketika tiba-tiba di hidupnya tidak bertemu orang tersayang selama-lamanya.

Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru

Adakah sungai-sungai itu benar-benar
Dilintasi dengan air susu?
Juga badanmu tak sakit-sakit lagi
Kau dan orang-orang di sana muda lagi

Dari lirik di atas, orang yang telah ditinggal pun masih berharap orang yang dikasihinya tetap mendapat tempat baru seperti surga. Entah benar atau tidaknya, lirik Sungai-sungai yang dilintasi dengan air susu ini menggambarkan Sungai air susu Al Kautsar.

Sesuai sabda Rasulullah, “Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga yang kedua tepinya dari emas, airnya mengalir di atas mutiara, dan warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu”.

Orang-orang yang bisa mendekat dan meminum air telaga Al Kautsar adalah mereka yang tetap dalam keislaman dan tidak mengganti agamanya (tidak murtad), mereka itulah orang-orang yang selalu dalam keridlaan Allah SWT. 

Karena jika dilihat lagi, Pencipta lagu Sal Priadi beragama Islam. 

Semua pertanyaan, temukan jawaban
Hati yang gembira, sering kau tertawa
Benarkah orang bilang
Ia memang suka bercanda?

Kangennya masih ada di setiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan s'perti katamu
Jalani hidup dengan penuh sukacita
Dan percaya kau ada di hatiku s'lamanya, oh-oh

Seseorang yang ditinggal ini sangat mencintai orang yang sudah meninggalkannya. Terbukti ketika merasa rindu  dia menangis. Namun di akhir lagu dia menguatkan dirinya agar tetap kuat dan bahagia seperti yang dikatakan orang terkasihnya.

Lirik lagu Bunga Gala Matahari tidak hanya puitis, tetapi mengobrak-abrik emosional para pendengar. 

Lalu siapa pencipta lagu Gala Bunga Matahari yang penuh makna ini?

Salmantyo Ashrizky Priadi atau biasa disebut dengan Sal Priadi adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu Gala Bunga Matahari.

Sal Priadi telah memiliki berbagai nominasi seperti tujuh kali Anugerah Musik Indonesia dan satu Piala Citra pada Festival Film Indonesia untuk Pencipta Lagu Tema Terbaik.

Tak heran, lagu yang baru rilis di tahun 2024 berjudul Gala Bunga Matahari memiliki lirik yang menghanyutkan.