Ada beberapa fakta unik laron yang perlu diketahui. Laron merupakan serangga kecil yang muncul saat musim penghujan, ini sudah akrab dengan masyarakat Indonesia. Terutama masyarakat yang tinggal di kawasan asri dan pedesaan seperti di Kabupaten Trenggalek.Kemunculan laron biasanya bergerombol dan berkumpul di tempat yang bercahaya seperti lampu.
Menurut para ahli, alasan laron mencari sumber cahaya setelah ia keluar sarangnya karena mereka membutuhkan suhu hangat yang dipancarkan oleh lampu.Tak hanya itu, laron juga berkumpul di sekitaran sumber cahaya untuk mencari pasangan sebulum fajar menyingsing. Namun, tahukah Anda bahwa laron sebenarnya adalah bagian dari koloni rayap yang memiliki siklus hidup yang sangat tragis?Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa fakta unik laron yang mungkin jarang diketahui.
Fakta Unik Laron
1. Laron adalah Rayap Bersayap yang Bertugas Berkembang Biak
[caption id="attachment_64866" align=alignnone width=640]
Rayap yang tidak bereproduksi akan menjadi pekerja/Foto: Nikhil More[/caption]Rayap adalah serangga yang hidup berkelompok dan memiliki ekosistem sosial yang sangat kuat dan khas. Rayap juga dikenal sebagai hewan yang sangat gemar memakan selulosa yang biasanya didapatkan dari kayu dan produk-produk olahan kayu lainnya. Rayap terbagi menjadi tiga kelompok koloni utama, yakni bawah tanah, kayu kering, dan kayu basah.Berdasarkan catatan laman Pest
World, rayap adalah spesies serangga yang telah ada sejak zaman purba. Dari sejumlah fosil yang ditemukan, rayap rayap sudah ada sejak 120 juta tahun lalu. Menariknya lagi, siklus hidup rayap juga terbilang cukup kompleks.Kompleksitas rayap itu dari caranya berkembang biak dan membagi tugas pada anggota koloninya. Masing-masing koloni terdiri dari rayap pekerja, prajurit, dan
swarmer atau rayap reproduksi.
Swarmer inilah yang biasanya menjadi laron dan bertugas untuk berkembang biak karena tidak semua koloni rayap itu dapat bereproduksi.Sebagian koloni rayap bersifat mandul sehingga untuk melanjutkan kelangsungan hidup, mereka membutuhkan subspesies bernama
swarmer (laron) tadi. Laron menjadi bagian penting dalam siklus hidup rayap karena sangat berkaitan erat dengan reproduksi rayap itu sendiri.
2. Laron Hanya Hidup Satu Malam dan Mati Jika Tidak Mendapatkan Pasangan
[caption id="attachment_64848" align=alignnone width=1280]
Laron sedang mengerumuni lampu rumah/Foto: Roshan Gracious (Wikipedia)[/caption]Fakta unik laron yang kedua ini mungkin belum banyak diketahui. Pada saat musim hujan tiba, kondisi tanah akan semakin basah dan lembap. Hal ini merupakan sinyal bagi sebagian koloni rayap untuk keluar sarang dan melakukan tugas penting.Ya, musim hujan berarti musim kawin pada koloni rayap melalui laron. Jumlah laron yang keluar sarang di musim hujan berjumlah sangat banyak sehingga memudahkan mereka dalam mencari pasangan untuk melakukan reproduksi.Uniknya, beberapa rayap pekerja yang ada di luar kelompok swarmer bisa menumbuhkan sayap mereka dan ikut berkontribusi dalam pencarian pasangan di musim hujan. Laron akan muncul dari mana pun selama musim hujan. Mereka bisa muncul dari dalam tanah, batang pohon besar, bahkan dari dalam kayu di perumahan warga.Laron sangat menyukai cahaya lampu karena mereka menganggapnya sebagai matahari yang membantu mereka menentukan arah terbang. Namun, sayangnya, laron hanya memiliki waktu hidup yang sangat pendek. Mereka hanya bisa bertahan hidup untuk satu malam saja. Jika mereka tidak mendapatkan pasangan yang cocok, mereka akan mati dengan tragis.
3. Laron Menanggalkan Sayapnya dan Menjadi Raja atau Ratu Rayap
[caption id="attachment_64867" align=alignnone width=640]
Laron saat dewasa menjadi ratu atau raja rayap, ukuran badannya meningkat berkali-kali lipat/Foto: Sharon Dawn (Wikipedia)[/caption]Setelah mendapat pasangan yang cocok, laron akan menanggalkan sayapnya dan turun kembali ke tanah atau masuk ke dalam batang kayu, untuk membuat sarang baru. Di sarang baru itulah raja dan ratu menghasilkan telur-telur yang akan jadi koloni generasi selanjutnya.Raja dan ratu rayap adalah satu-satunya koloni rayap yang bisa bereproduksi. Raja dan ratu rayap juga memiliki umur yang sangat panjang, bisa mencapai 20 tahun. Mereka akan kawin dengan pasangan yang sama seumur hidup. Jika salah satu dari mereka mati, maka koloni rayap akan punah. Biasanya, ratu rayap memiliki ukuran paling besar sementara rajanya berukuran paling kecil.
4. Laron adalah hewan Setia
Laron tidak hanya mencari pasangan untuk berkembang biak, tetapi juga untuk menjalin hubungan yang langgeng. Laron adalah hewan monogami yang kawin dengan pasangan yang sama seumur hidup.Jika salah satu dari mereka mati, maka pasangannya akan tetap setia dan tidak mencari pasangan lain. Hal ini berbeda dengan kebanyakan serangga lain yang bersifat poligami dan tidak memiliki ikatan emosional dengan pasangannya.
5. Ratu Laron Bisa Menghasilkan 36.000 Telur per Hari dan Bakal Dimakan Anggota Koloni jika Tidak Produktif
Setelah menanggalkan sayapnya dan turun kembali ke tanah, laron akan membuat sarang baru dan menjadi raja dan ratu rayap. Ratu rayap memiliki peran yang sangat penting dalam koloni rayap, yaitu menghasilkan telur-telur yang akan menjadi generasi selanjutnya.Ratu rayap bisa menghasilkan hingga 36.000 telur per hari, yang merupakan jumlah yang sangat fantastis. Telur-telur ini akan menetas menjadi nimfa, lalu menjadi rayap dewasa yang terbagi menjadi pekerja, prajurit, atau swarmer.Tragisnya lagi, saat sang ratu sudah mulai tua dan tidak produktif maka akan ada praktik kanibalisme. Anggota koloni rayap lain akan mengerumuni sang ratu sehingga suhu badannya naik dan mati. Setelah itu rayap-rayap lain akan memakan tubuh ratunya. Meski terbilang kejam, memang demikian cara alam bekerja. Kandungan nutrisi dari tubuh sang ratu yang kaya lemak ini ternyata juga bermanfaat untuk rayap-rayap lain.
6. Laron Memiliki Kandungan Protein Tinggi
Meskipun dianggap sebagai hama yang mengganggu, laron ternyata memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Laron memiliki kandungan protein yang tinggi, sekitar 38 persen dari berat tubuhnya.Laron juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin A, B, dan C. Laron bisa dimakan mentah atau dimasak dengan berbagai cara. Di beberapa daerah di Indonesia, laron dijadikan sebagai bahan makanan yang lezat dan bergizi. Laron bisa digoreng, direbus, dibakar, atau diolah menjadi tepung. Laron juga bisa dijadikan sebagai pakan ternak atau pupuk organik.
7. Sarangnya Bisa Mencapai 1 Meter Lebih
[caption id="attachment_64865" align=alignnone width=640]
Sarang laron atau rayap yang memiliki ketinggian mencapai 1 meter lebih/Foto: Bambiwa (Wikipedia)[/caption]Sarang laron bisa mencapai ketinggian 1 meter lebih dari permukaan tanah. Mengutip laman Institut Pertanian Bogor, ketinggian ini bervariasi, tergantung pada jenis dan lokasi koloni rayap. Sarang laron tanah biasanya berada di bawah permukaan tanah, tetapi bisa juga mencapai ketinggian beberapa meter di atas tanah jika kondisi tanahnya tidak cocok untuk membuat sarang.Sarang laron memiliki bentuk yang unik dan menarik, seperti kubah, kerucut, atau menara. Selain menjadi tempat tinggal, sarang laron juga memiliki fungsi yang penting, yaitu sebagai tempat untuk melindungi raja dan ratu rayap, menetaskan telur, dan menyimpan makanan.Sarang laron juga memiliki sistem ventilasi dan termoregulasi yang canggih untuk menjaga suhu dan kelembapan yang optimal bagi koloni rayap. Sarang laron adalah hasil karya arsitektur yang mengagumkan dari serangga yang sering dianggap sebagai hama.Ternyata fakta unik laron begitu menarik. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita terhadap kekayaan dan keberagaman hewan. Tak lupa, jika dirasa artikel ini bermanfaat, Anda bisa membagikannya ke orang lain. Terima kasih.