Bagi umat Islam, doa memiliki kekuatan positif untuk memotivasi hidup. Ada keyakinan bahwa dengan berdoa, umat Islam bisa mendapatkan rezeki lebih lancar. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang membutuhkan doa mendatangkan uang dan lancar rezeki.
Salah satunya, ada amalan Nabi Muhammad SAW untuk mendatangkan uang dan lancar rezeki. Melansir dari NU Online, Nabi Muhammad SAW menganjurkan amalan kepada sahabat-sahabatnya dengan faidah melonggarkan saluran-saluran rezeki.
Amalan Nabi Muhammad SAW itu disebutkan Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.
وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها.
Tersebut dalam banyak hadits sahih sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki.
Sebagian ‘arifin mengatakan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin. Bacaan yang dimaksud ialah “La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin” setiap hari 100 kali. “Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil adzim, astaghfirullahal adzim” setiap hari 100 kali.
Berbagai guru besar menganggap baik melazimkan bacaan tersebut saat di antara sholat sunah Subuh dan sholat Subuh. Kalau kesempatan itu terlewatkan, maka bisa dibaca setelah Subuh hingga sebelum fajar menyingsing.
Jika di waktu itu terlewat juga, maka bisa dibaca setelah matahari gelincir (penanda Zhuhur). Singkatnya, kalau bisa jangan sampai setiap orang mengarungi hari-harinya tanpa bacaan tersebut.
Rezeki yang dimaksud mencakup rezeki lahir maupun batin. Sehingga, tidak ada salahnya kalau bacaan ini diamalkan oleh para murid yang cenderung bebal menerima pelajaran atau mereka yang sulit mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Pada intinya, amalan ini menambah pahala umat Islam tersebut.
“La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin. Muhammadur Rasulullah Ash-shadiqul Wa‘dil Amin” merupakan kalimat yang terpampang di pintu Ka‘bah. Bagi orang yang membacanya, akan mendapat pahala yang besar. Hal itu sesuai keterangan Mufti Jakarta Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya "Kitab Sifat Dua Puluh" dengan bahasa Arab Melayu. Wallahu A ‘lam.
Mengutip buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, ada cerita bahwa Nabi Muhammad telah mendapatkan kepercayaan dari pihak konsumen. Tapi dia tidak memanfaatkan kepercayaan tersebut untuk mendapatkan laba yang lebih banyak.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Aku bagaimana pun hanya seorang manusia. Jika kalian membawa satu perkara ke hadapanku dan salah satu dari kalian lebih fasih berbicara dari yang lain setelah mendengar pendapat, sangatlah mungkin aku akan memutuskan perkara tersebut menurut kepentingannya".
Pada akhirnya, Nabi Muhammad SAW menjadi penguasa jazirah Arab sesungguhnya memiliki kekayaan yang berlimpah. Namun dengan sikap ikhlasnya, Nabi Muhammad SAW lebih memilih sikap bersahaja untuk mendapatkan ketenangan batin. Sikap itu sampai kapan pun tidak akan dapat dinilai dengan uang.