Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Cerita di Balik Medali Emas: Sang Ibu Meninggal Dunia saat Samsul Ikuti PON XX di Papua

Kabar Trenggalek - Oktober menjadi bulan yang penuh makna bagi Samsul Dwi Arifin. Atlet asal Kabupaten Trenggalek itu berhasil mengharumkan Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur.

Samsul memboyong medali emas Cabang Olahraga Senam Lantai (Gym Nastic) dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Senin (4/10/2021).

Samsul merupakan anak dari Wagiran dan Katimah. Samsul dan kedua orang tuanya tinggal di RT 16, RW 04 Dusun Gendengan, Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo Trenggalek.

Samsul bercerita bahwa ia terlahir dari keluarga yang serba pas. "Motivasi saya, ingin membanggakan keluarga dan mengubah keadaan ekonomi di keluarga saya. Bapak dan ibuk, semuanya mendukung langkah saya ini," cerita Samsul.

Baca juga: Putra Trenggalek Boyong Medali Emas PON XX Papua Cabor Senam Lantai

Namun, ada cerita sedih di balik keberhasilan Samsul mendapatkan medali emas. Saat mengikuti proses seleksi PON XX di Papua. Samsul mendapat kabar duka bahwa ibunya meninggal dunia.

"Baru kemarin, ibu sampai 100 hari meninggal. Ibu yang selalu memberi motivasi saya kini sudah tenang dialam-Nya," ujar Samsul.

Samsul sangat merasa kehilangan, namun dia selalu ingat pesan ibunya untuk selalu berjuang agar bisa merubah keadaan dirinya dan keluarga.

"Samsul ingat benar, apa kata ibu untuk selalu berjalan untuk memperjuangkan keadaan. Dan alhamdulilah beberapa kali mewakili Jawa Timur mendapatkan medali," kata Samsul dengan ramah.

Samsul mengaku sudah menekuni olahraga senam lantai sejak duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Hingga saat ini, ia selalu membawa pulang medali di setiap kompetisi.

“Proses saya, sudah sejak lama mulai duduk bangku kelas 4 SD. Hingga beberapa kali mewakili PON dan alhamdulilah tahun ini, bisa membawa pulang medali,” ucapnya.

Baca juga: Pemuda Trenggalek Wakili Jawa Timur dalam Program Pertukaran Pemuda di Australia

Samsul mengatakan, perjalanan mengikuti PON tersebut mulai dari Kalimantan Timur, Riau, serta Jawa Barat. “Memang ini semua perjuangan saya dari dulu, apalagi untuk melangkah ke PON XX Papua di tengah pandemi [Covid-19].

Karena interaksi dibatasi dan juga beberapa pos anggaran olahraga terkena refocusing,” ujarnya. Atlet Senam Lantai (Gym Nastic) yang boyong medali emas dalam ajang bergengsi PON XX di Papua itu mempunyai pesan untuk masyarakat Trenggalek.

Samsul berpesan supaya masyarakat Trenggalek selalu optimis dalam memperjuangkan nasib dan mengubah keadaan.

"Dalam keadaan yang seperti ini, pemuda harus kreatif dan berpikir ke depan untuk melakukan perubahan dengan menggali prestasi," terangnya.