Tiga Elemen Dasar dalam Segitiga Ekxposure
1. Shutter Speed
Shutter Speed adalah kecepatan bingkai atau frame dalam menangkap cahaya, shutter speed dilambangkan dengan huruf /s/. Shutter speed memiliki satuan detik.Semakin lambat shutter speed maka cahaya yang masuk ke sensor akan makin banyak, namun jika subjek yang difoto bergerak akan menghasilkan gambar yang blur.[caption id="attachment_16020" align=aligncenter width=497] Gambar diafragma pada lensa kamera/Foto: Istimewa[/caption]2. Aparture
Aparture adalah seberapa besar bukaan pada lensa dalam menerima cahaya. Aparture dilambangkan dengan huruf f. Semakin kecil angka f-nya maka bukaannya akan semakin lebar bukaan lensa, sedangkan semakin besar angka f-nya maka akan semakin sempit bukaan lensa.Pada bukaan lebar cahaya yang masuk akan semakin banyak, berlaku juga sebaliknya. Dalam bukaan yang lebar, titik area fokus akan semakin sempit dan pada area yang tidak fokus biasanya dikenal dengan istilah bokeh. Sedangkan pada bukaan sempit titik area fokusnya akan semakin luas.3. ISO
ISO adalah sebuah ukuran kemampuan atau sensifitas sensor kamera dalam menerima cahaya. Semakin tinggi nilai ISO maka sensifitas sensor dalam menerima cahaya akan semakin tinggi, sedangkan ISO rendah sensitivitas lensa dalam menerima cahaya juga akan rendah.Demikian penjelasan tentang teknik segitiga exposure. Kebanyakan kamera pada gawai tidak dapat mengatur aperture lensa karena bersifat statis atau sudah ditetapkan sebelumnya oleh pabrikan gawainya.Meskipun tidak dapat diubah, Anda dapat mengetahui berapa nilai aperturenya bisa Anda cek maluli website gsmarena.com, lalu pada tabel pencarian ketikan merk gawai Anda.Nanti, akan muncul spesifikasi secara lengkap dan pada tabel kamera pada umumnya akan tertulis berapa nilai aperturenya. Selamat mencoba.Kabar Trenggalek - Gaya Hidup