Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Tiga Lokasi Susah Sinyal di Trenggalek Masih Awet Hingga Akhir Tahun 2025

Tiga titik blank spot di Trenggalek masih tersisa, Diskominfo mengusulkan penanganan lanjutan.

Poin Penting

  • Blank spot turun dari enam menjadi tiga titik.
  • Faktor geografis dan minimnya penduduk jadi kendala pembangunan tower.
  • Pemkab mengusulkan pemasangan Starlink sebagai Wi-Fi gratis.

KBRT - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mencatat penurunan jumlah kawasan tanpa sinyal seluler atau blank spot sepanjang tahun ini. Dari enam titik pada tahun sebelumnya, kini hanya tiga lokasi yang masih belum terjangkau layanan sinyal.

ADVERTISEMENT

Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Trenggalek, Iwan Kukuh Ariffianto, menyampaikan pengurangan titik tersebut merupakan hasil pengusulan pemerintah daerah yang diteruskan melalui pemerintah provinsi hingga ke pusat.

“Blank spot di Kabupaten Trenggalek sudah berkurang dari tahun sebelumnya sejumlah enam titik, sekarang tinggal tiga titik blank spot,” ujar Iwan.

Tiga lokasi yang masih blank spot berada di Dusun Ngondo, Desa Sobo, Kecamatan Munjungan; Dusun Mangkujayan, Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan; serta Dusun Pingit, Desa Gador, Kecamatan Durenan. Sebelumnya, enam titik lain sudah teratasi melalui pembangunan tower oleh PT Telkomsel.

Iwan menjelaskan tingkat kekuatan sinyal di titik-titik tersebut beragam. Ada wilayah yang tidak memperoleh sinyal sama sekali, sementara sebagian lainnya hanya menerima sinyal dengan kualitas sangat rendah. Kondisi geografis yang didominasi pegunungan menjadi penyebab utama.

“Penyebabnya memang daerah blank spot itu rata-rata daerah pegunungan. Yang kedua jumlah penduduk di sana. Secara bisnis tidak menarik karena jumlah penduduknya jarang,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

Diskominfo juga sudah melakukan survei terkait jumlah penduduk, kondisi ekonomi, hingga potensi pemanfaatan layanan seluler sebagai bahan pemetaan kebutuhan infrastruktur. 

Beberapa wilayah dinilai kurang layak secara bisnis sehingga operator tidak membangun tower di area tersebut.

Iwan menambahkan bahwa sebagian warga masih dapat mengakses internet melalui jaringan kabel yang disediakan penyedia lokal.

“Meski begitu, warga di sejumlah titik blank spot tetap memiliki akses internet terbatas melalui layanan internet kabel yang disediakan penyedia lokal,” jelasnya.

Untuk memperluas konektivitas, pihaknya mengusulkan pemasangan tiga unit Starlink ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Rencananya, fasilitas tersebut akan digunakan sebagai Wi-Fi gratis bagi warga di wilayah blank spot.

“Mudah-mudahan itu nanti bisa terwujud dan bisa membantu masyarakat akan kebutuhan internetnya,” kata dia. 

Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Dukung Kami

Kabar Trenggalek - Politik

Editor: Zamz