Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Belum Ada Penutupan Pasar Hewan di Trenggalek, Meski 6 Ekor Sapi Positif PMK

Kabar Trenggalek - Dinas Peternakan (Disnak) Trenggalek tidak berniat menghentikan aktivitas perdagangan di Pasar Hewan, meskipun ada temuan 17 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK), Jumat (03/06/2022).Kepala Disnak Trenggalek, Nur Kholik, mengaku, ada beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi kebijakan penutupan pasar-pasar hewan belum bisa diterapkan."Terkait penutupan sementara [pasar hewan,], banyak pertimbangan yang kami jadikan acuan," ungkapnya, Jumat (05/06/2022).Menurut Kholik, pertimbangan pertama adalah menyangkut ekonomi. Kini, situasi Covid-19 sudah landai, ekonomi masyarakat mulai bergeliat.Ketika Satgas penanganan PMK memberlakukan kebijakan penutupan pasar-pasar hewan. Tentunya, kebijakan itu akan berimbas langsung ke perekonomian masyarakat."Kalau nanti kita tutup, apakah nantinya masyarakat bisa nyaman atau yang lain," ujarnya.Kholik melanjutkan, kebijakan penutupan juga akan berdampak dari sisi sosial. Berdasarkan hasil koordinasi, kata dia, benar jika ketika Satgas PMK menutup pasar hewan, maka aktivitas perdagangan bisa berhenti di pasar hewan.Namun, kebijakan itu tidak bisa menjamin para pedagang untuk tetap memperjual-belikan hewan ternak."Mereka tetap bisa berjualan di pinggir-pinggir jalan. Dan, ini yang kita pikirkan," ungkap Kholik.Terlebih lagi kini menjelang Idul Adha. Kholik mengaku, masyarakat pasti membutuhkan tempat untuk mentransaksikan hewan ternaknya.Oleh karena itu, biarpun sudah beberapa wilayah, semisal Tulungagung atau Kediri yang sudah menerapkan kebijakan penutupan sementara untuk pasar hewan. Tapi belum untuk Trenggalek."Karena banyak pertimbangan. Mungkin kini sebatas, membuat cek poin di Durenan dan Tugu, berdasarkan arahan Kapolda," jelasnya.Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Trenggalek, Agoes Setiyono mengaku masih menunggu keputusan resmi dari satgas PMK terkait penanganan lebih lanjut."Harapan kami pasar-pasar hewan tidak sampai ditutup, bukan soal capaian PAD, tapi agar perekonomian masyarakat tetap tumbuh," ujarnya.Seperti yang diberitakan sebelumnya, paparan virus PMK mulai mewabah di Kabupaten Trenggalek. Kini, Trenggalek masuk wilayah zona tertular dengan jumlah kasus bergejala 17 ekor sapi, dengan 6 sapi terkonfirmasi positif PMK.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *