KBRT - Tumbuhan mengambil unsur hara dari tanah tempatnya tumbuh untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Akan tetapi, ternyata ada tumbuhan yang memakan hewan. Nama tumbuhan tersebut adalah kantong semar.
Nama ilmiahnya Nepenthes sp. Kantong semar banyak dijumpai di hutan Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai Papua.
Dilansir dari Seri Cari Tahu, Yuk!: Mengapa Kantong Semar Suka Memakan Hewan? karya Faisol Anam, kantong semar termasuk tumbuhan yang unik. Tumbuhan ini mempunyai kantong yang membulat.
Bentuknya mirip perut buncit Semar, salah satu tokoh punakawan dalam pewayangan. Barangkali, oleh karena itulah tanaman ini dinamakan kantong semar.
Kantong semar merupakan tumbuhan yang menjalar dan mempunyai sulur. Akan tetapi, ada juga jenis kantong semar yang tidak menjalar. Pada ujung sulur terdapat kantong besar. Bentuk kantongnya berbeda-beda tergantung jenisnya. Kantong inilah yang digunakan untuk
menangkap hewan. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 20 meter dengan merambat pada tanaman lain. Bentuk kantong dan tutup kantong tumbuhan ini bermacam-macam, tergantung jenisnya. Ada yang berbentuk seperti silinder, bulat telur, bundar, tempayan (mirip kendi), dan seperti corong.
Kantong semar menangkap hewan karena tubuh hewan banyak mengandung protein yang dijadikan sumber makanan. Hewan yang ditangkap tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kantong semar.
Hewan yang menjadi makanan kantong semar umumnya serangga kecil, seperti semut, lalat, nyamuk, kumbang, dan belalang. Ada juga hewan berukuran lebih besar yang menjadi makanan kantong semar, seperti pacet, katak, kelelawar, bahkan tikus hutan. Jenis hewan yang menjadi makanan kantong semar dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran kantong semar.
Awalnya, kantong semar mengeluarkan cairan beraroma khusus dari kantongnya. Tujuannya untuk menarik mangsa. Mangsa yang tertarik akan mendekat ke bibir kantong. Permukaan bibir kantong sangat licin karena dilapisi oleh lilin.
Hewan yang menginjak atau hinggap di bibir kantong akan terpeleset ke dalam kantong. Hewan tersebut lalu terjebak dalam cairan asam kantong. Hewan yang sudah terperangkap di dalam kantong tidak akan bisa keluar lagi.
Permukaan dinding kantong sangat licin. Hewan yang berusaha naik akan terpeleset dan jatuh kembali. Di dalam kantong terdapat cairan asam yang akan mencerna hewan yang terperangkap.
Kantong semar mempunyai enzim kitinase dan enzim proteolase. Kedua enzim tersebut berfungsi menghancurkan tubuh mangsanya. Cangkang dan tubuh hewan yang terperangkap akan terurai dalam beberapa hari.
Setelah tubuh mangsa terurai, proses penyerapan zat makanan dimulai. Zat yang diserap dari tubuh hewan adalah nitrogen, fosfor, dan zat lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan kantong semar.
Di habitat asalnya, tumbuhan ini hidup di tanah yang miskin unsur hara, terutama nitrogen dan fosfor. Kurangnya nitrogen dan fosfor membuat kantong semar mencari nitrogen dan fosfor dari sumber lain.
Tumbuhan ini lalu mengalami perubahan bentuk. Bagian tubuhnya berubah menjadi kantong agar dapat menangkap hewan. Proses perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat lama.
Akhirnya, kantong semar mempunyai kemampuan menangkap hewan dan menyerap nutrisinya sebagai makanan. Inilah bentuk adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya agar dapat bertahan hidup.
Selain kantong semar, ada beberapa jenis tumbuhan pemakan hewan. Contoh tumbuhan tersebut, antara lain dionaea atau yang dikenal sebagai venus penangkap lalat, drosera yaitu tumbuhan yang memiliki bentuk seperti ulat bulu, dan sarracenia yaitu tumbuhan yang memiliki lubang, sekilas mirip dengan kantong semar.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz