Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Festival Kupatan Durenan 2024, Ada Arak-arakan Tumpeng 1000 Ketupat

Masyarakat Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, mengadakan Festival Kupatan Durenan 1445 H. Dalam perayaan tradisi Lebaran Ketupat tahun 2024 ini, ada rangkaian kegiatan mulai dari hadroh, kembang api, hingga arak-arakan tumpeng ketupat, Selasa (16/04/2024).Suwarno, Ketua Panitia Festival Kupatan Durenan, mengatakan rangkaian kegiatan dibagi menjadi dua. Pertama, Selasa 16 April 2024, dengan kegiatan hadroh, musik balasik, kembang api, dan bazar UMKM. Lokasinya di Lapangan Durenan, mulai pukul 19.00 WIB.Selanjutnya, Rabu 17 April 2024, dengan kegiatan arak-arakan tumpeng ketupat, hadroh walisongo, serta drum band. Pembagian menjadi dua hari ini sebagai evaluasi atas Festival Kupatan tahun 2023 yang terlalu lama hingga malam hari."Persiapannya kemarin sejak H+3 lebaran Idul Fitri. Ini kegiatan tahunan. Tahun [2023] kemarin rame, tapi kapok, kemarin sampai malam dijadikan satu. Jadi acara di lapangan, tamu pondok gak bisa masuk, jalan macet," ujar lelaki yang akrab disapa Kentung itu.Suwarno menjelaskan, arak-arakan tumpeng ketupat dimulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB. Rutenya dimulai dari rumah Lurah Durenan, Pondok Pesantren Babul Ulum, terakhir di Lapangan Durenan lewat jalan provinsi."Arak-arakan tumpeng ketupat mulai jam 7 pagi. Mengingat belum macet-macet banget. Nanti berangkat dari rumahnya Mbah Lurah startnya, lalu ke utara muter kampung menuju ke Pondok Pesantren Babul Ulum. Didoain sama mbah kiai-nya," ucap Suwarno.Tumpeng yang diarak nanti diperkirakan dihiasi 1000 ketupat. Suwarno menyebutkan, 1000 ketupat itu dikumpulkan dari masyarakat. Setiap rumah atau Kepala Keluarga (KK), diambil tiga sampai empat ketupat, lalu kami rangka jadi tumpeng.Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan selalu ramai setiap tahunnya. Sejarah tradisi ini dimulai dari Kiai Abdul Masyir atau yang akrab di masyarakat sebagai Mbah Mesir sejak tahun 1767. Lebaran Ketupat dilakukan setelah menjalankan puasa enam hari pada tanggal 2 hingga 7 Bulan Syawal.Suwarno mengatakan, masyarakat Durenan menilai tradisi Lebaran Ketupat ini menginspirasi daerah lain untuk mengadakan kegiatan yang sama. Setiap Lebaran Ketupat, ribuan masyarakat dari Trenggalek maupun daerah lain datang berkunjung. Berbagai ulama dari pondok pesantren di Jawa Timur juga bersilaturahmi ke Durenan."Luar daerah banyak. Biasanya datang luar daerah sebelum ke rumah temannya, biasanya mampir di sini [Lapangan Durenan] dulu. Ribuanlah, terbuka buat umum bahkan masyarakat luar Trenggalek. Banyak yang penasaran," terang pegiat media sosial grup Facebook Info Seputar Durenan Trenggalek (ISDT) itu.Antusiasme masyarakat begitu tinggi dalam menyambut Lebaran Ketupat. Seluruh desa di Kecamatan Durenan turut merayakannya dengan menyediakan hidangan ketupat lauk sayur tewel, ayam lodho, bakso, sate dan lain sebagainya.Suwarno berharap, Festival Kupatan Durenan 1445 H ini bisa berjalan dengan lancar. Serta, ada kekompakan dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek supaya tradisi turun-temurun ini bisa terus dilestarikan."Pesan dari kegiatan Kupatan Durenan itu menjalin silaturahmi dan menjaga tradisi, sesuai dengan nilai-nilai Islami," tandas Suwarno.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *