Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tanah Longsor di Desa Masaran Bendungan, Jalan Amblas dan Listrik Mati

Kabar Trenggalek - Berbagai peristiwa bencana terus melanda Kabupaten Trenggalek. Salah satunya tanah longsor di Kecamatan Bendungan, pada Selasa (18/10/2022).Informasi tanah longsor itu disampaikan oleh Andrew Bagus Cahyono, guru di SDN 1 Masaran Kecamatan Bendungan. Andrew mengatakan, lokasi tanah longsor tepatnya di Dusun Jambu, Desa Masaran, Kecamatan Bendungan. Bahkan"Parahnya di Desa Masaran ada jalan yang terputus, mobil pun tidak bisa lewat. Kondisi Desa Masaran seperti terisolasi," terang Andrew kepada Kabar Trenggalek.Selain jalan yang terputus, listrik di Desa Masaran juga mati, sehingga tidak ada sinyal dan warga tidak bisa melaporkan peristiwa bencana."Sinyal tidak ada, jalan terputus dari arah jalur timur dan selatan Desa Prambon. Bisanya warga hanya ke arah Ponorogo," jelas Andrew.Andrew menyampaikan, bantuan-bantuan dari pemerintah juga akan sulit aksesnya jika tidak menggunakan motor. Apalagi, jalur ke Desa Masaran dari arah Trenggalek (lewat Desa Suren Lor) juga terputus akibat tanah longsor.[caption id="attachment_22089" align=alignnone width=452] Tanah longsor di Desa Suren, Kecamatan Bendungan, Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Kemudian, tanah longsor juga menimpa dinding ruang kelas SDN 1 Masaran Kecamatan Bendungan. Menurut keterangan Andrew, dinding di dua ruang kelas ditimpa tanah longsor."Tanah longsornya dari tebing di atas ruang kelas. Akibat hujan deras, tanahnya longsor ke ruang kelas. Bisa jadi kalau hujan lebih deras lagi, bisa jadi jebol temboknya," ucapnya.Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi cuaca ekstrem seminggu ke depan. Informasi itu disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, melalui siaran pers update waspada potensi cuaca ekstrem masih berlanjut untuk sepekan ke depan, mulai 15 sampai 21 Oktober 2022.Dalam menghadapi potensi peningkatan cuaca ekstrem ini, BMKG merekomendasikan beberapa antisipasi dan mitigasi yang perlu dilakukan baik oleh stakeholder maupun masyarakat, antara lain:
  1. Pemerintah daerah wilayah terdampak dapat segera melakukan antisipasi dan mitigasi di area yang rentan terjadi bencana seperti banjir, banjir bandang, genangan tinggi, longsor, dan lain sebagainya.
  2. Penataan kondisi lingkungan seperti merapihkan pohon yang tinggi yang dapat membahayakan jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang.
  3. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
  4. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.

INFO UPDATE BENCANA TRENGGALEK:

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *