Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kebebasan Berekspresi para Perupa Trenggalek dalam Pameran Seni Rupa Ruang Ganti Mars 2022

Kabar Trenggalek -Forum Perupa Trenggalek (eFPeTe), menggelar Pameran Seni Rupa Ruang Ganti Mars 2022 di Balai Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek. Pameran seni rupa itu dimulai dari tanggal 21-25 Maret 2022, Jumat (25/03/2022).Ketua eFPeTe, Ridwan Yunaedi, menjelaskan pameran seni rupa Mars 2022 mengangkat tema 'Ruang Ganti'. Tema Ruang Ganti menggambarkan ruang yang menjadi tempat semua orang untuk berganti baju. Tapi ada makna mendalam dari Ruang Ganti."Jadi Ruang Ganti itu semacam berproses, mulai dari sosial budaya sampai ke pribadi pelukis. Sehingga, maksud saya membuat tema [Ruang Ganti] itu supaya teman-teman perupa bisa mengekspresikan ide-ide yang ada di tema itu dengan rasa puas," ujar laki-laki yang akrab disapa Didik itu.Sidik Iwwani, Ketua Penyelenggara Pameran Seni Rupa Mars 2022, menjelaskan Ruang Ganti bisa menjadi proses untuk setiap orang menjadi individu yang baru.[caption id="attachment_12081" align=aligncenter width=1280]Sidik Iwwani bersama karya seni rupanya Sidik Iwwani bersama karya seni rupanya/Foto: Wahyu AO - Kabar Trenggalek[/caption]"Sederhananya seperti kepompong. Kami berproses di situ, kemudian keluar sudah menjadi kupu-kupu yang cantik, atau apapun. Itu makna Ruang Ganti," ujar Sidik.Sidik menyampaikan, sebelum Pameran Seni Rupa Mars 2022 digelar, eFPeTe mengadakan lomba mewarnai dan menggambar di Aula SMA 1 Trenggalek, Minggu (13/03/2022). Kemudian ada mural Pameran Seni Rupa Mars 2022.Ada lebih dari 70 karya seni rupa yang dipamerkan dalam pameran seni rupa Mars 2022. Selama lima hari, berbagai pengunjung datang untuk menikmati hasil karya seni rupa oleh para perupa Trenggalek.Pengunjung yang paling banyak yaitu dari kalangan pelajar, mulai dari SD, SMP, hingga SMA di Trenggalek. Selain itu, ada juga pengunjung pameran seni rupa dari luar Trenggalek, seperti Tulungagung, Blitar, dan Pacitan.Bahkan, pameran seni rupa Mars 2022 mendapatkan dukungan dari perupa internasional, Masdibyo. Ia merupakan salah seorang pelukis bergaya ekspresionis yang sangat produktif.[caption id="attachment_12084" align=aligncenter width=1280]Masdibyo (tengah) saat menjadi pemantik diskusi Masdibyo (tengah) saat menjadi pemantik diskusi/Foto: Wahyu AO - Kabar Trenggalek[/caption]Masdibyo sudah puluhan kali melakukan pameran tunggal di Indonesia maupun di luar negeri. Salah satunya, pameran tunggal ke 45, di Hyuninn Gallery, Jeju City, Korea Selatan 2016.Pada Selasa (22/03/2022), Masdibyo menjadi pemantik diskusi tentang bagaimana para perupa Trenggalek bisa hidup dari karyanya. Masdibyo mengungkapkan, menjadi pelukis di Indonesia memiliki tantangan paling berat jika dibandingkan dengan negara lain."Menjadi pelukis dan perupa di Indonesia itu paling berat di dunia. Sudah dituntut melahirkan karya-karya bagus, tapi ada kebutuhan pokok seperti beras dan susu untuk anak yang sulit. Minim sekali subsidi dan apresiasi dari pemerintah. Jadi tidak memunculkan isme [gaya seni] baru di sini," ungkap Masdibyo, Selasa (22/03/2022).Oleh karena itu, Masdibyo menguatkan para perupa Trenggalek untuk bisa hidup dari karyanya. Dukungan dari Masdibyo membuat para perupa Trenggalek lebih bersemangat lagi untuk berkarya.[caption id="attachment_12082" align=aligncenter width=1280]Ridwan Yunaedi bersama karya seni rupanya Ridwan Yunaedi bersama karya seni rupanya/Foto: Wahyu AO - Kabar Trenggalek[/caption]Menanggapi dukungan dari Masdibyo, Didik mengatakan supaya para perupa bisa hidup dari karyanya sendiri, butuh proses yang sangat panjang."Benar kata Masdibyo, dunia perupa di Indonesia itu paling sulit sedunia. Masdibyo kemarin juga bilang, kalau kita memilih di jalan perupa, mengambil contoh lukisan Van Gogh yang memotong telinga, ya kita jangan mendengarkan suara-suara apapun saat berkarya. Yang penting kita terus berkarya. Harus total, jangan setengah-setengah," ujar Didik.Didik menyampaikan, pada Juli 2022 mendatang, eFPeTe akan melakukan pameran lagi. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, meminta pamerannya dilakukan di Pendapa Trenggalek. Nantinya, Masdibyo akan mengundang asosiasi pengusaha Korea Selatan yang akan disambut dalam pameran tersebut.Sidik menambahkan, melalui Pameran Seni Rupa Mars 2022 dan dukungan dari Masdibyo, harapannya kesenirupaan di Trenggalek maju pesat seperti di daerah-daerah lain. Sehingga, perupa Trenggalek bisa hidup dari karyanya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *